Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman budaya. Dari kesenian tradisional sampai produk kerajinan objek budaya lokal. Di Kota Tulungagung, Jawa Timur, kerajinan anyaman bambu masih banyak diproduksi oleh masyarakat setempat.
Seperti di Desa Suwaluh Kecamatan Pakel. Salah satu pelaku usaha anyaman bambu yang masih bertahan sampai saat ini adalah Kholidah. Wanita asal Dusun Krajan, Desa Suwaluh, ini telah berhasil mengembangkan usaha anyaman bambunya melalui pembuatan beberapa produk anyaman yang lebih inovatif dan tentunya lebih menarik konsumen. Produk-produk tersebut berupa hampers, besek, tas kecil, kemasan toples, hingga nampan.
Bu Kholidah mengaku, produksi anyaman bambunya selalu kebanjiran orderan setiap harinya. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa kendala dalam proses produksi anyaman bambunya adalah masih kurangnya tenaga kerja yang terlibat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat sekitar terutama generasi muda dalam memproduksi anyaman bambu. "Kebanyakan generasi muda saat ini tidak telaten untuk bekerja sebagai penganyam kerajinan bambu, mereka lebih memilih pekerjaan lain yang lebih kekinian dan menghasilkan banyak uang," imbuhnya.
Kerajinan anyaman bambu berpotensi menjadi produk unggulan daerah di Kabupaten Tulungagung, apabila dikembangkan dengan baik. Untuk itu, selain diselenggarakannya pelatihan keterampilan, kampanye budaya sangat diperlukan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas terutama generasi muda, bahwa anyaman bambu yang sebelumnya dianggap kuno, dapat diubah menjadi sebuah produk yang bernilai tinggi dan tentunya kekinian.
Foto: Dokumentasi Pribadi
Oleh sebab itu, Kelompok 79 PMM UMM yang terdiri dari lima mahasiswa memutuskan untuk melakukan kampanye budaya dengan menggunakan media sosial Instagram. Alasan mahasiswa PMM UMM memilih Instagram sebagai platform untuk berkampanye dikarenakan Instagram merupakan media sosial yang paling banyak digunakan oleh para remaja. Instagram menyediakan fitur yang sangat lengkap dan menarik yang bisa dengan mudah kita gunakan melalui smartphone. Selain itu, aplikasi Instagram merupakan aplikasi yang menekankan pada visual, yakni berupa foto dan video untuk diunggah. Faktanya, hampir semua orang lebih tertarik mendapatkan informasi secara visual darpada harus membaca atau mendengarkan sesuatu.Melalui akun Instagram khusus yang diberinama @bamboo_things_ta, Mahasiswa PMM UMM menyebarkan informasi seputar kerajinan anyaman bambu sebagai objek budaya lokal dengan konsep yang lebih modern. Selain menggunakan caption yang menarik, langkah-langkah yang ditempuh agar kampanye budaya ini sukses adalah dengan penggunaan tagar atau hashtag di setiap postingannya. Hashtag dapat memudahkan para pengguna untuk menemukan suatu informasi yang dituju. Selain kampanye budaya melalui konten informatif, pembuatan akun ini juga ditujukan untuk memasarkan produk anyaman. Konsumen bisa langsung memesan produk melalui nomor yang telah tertera pada bio akun. Jadi tidak hanya berkampanye saja, akan tetapi juga membantu mendorong kenaikan produksi kerajinan anyaman bambu di Desa Suwaluh.
screenshot-54-60dff8f615251044d13904b2.png
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI