Lihat ke Halaman Asli

Kampus Mengajar: Ikut dengan Modal Percaya Diri

Diperbarui: 3 Juli 2022   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran Literasi/Dok pribadi

Selamat datang di tulisan pertamaku mengenai program Kampus Mengajar yang aku ikuti di periode ketiga program ini berjalan. Oiya, kenalin, namaku Ika, kuliah di Universitas Sebelas Maret, jurusan Pendidikan Sosiologi Antropologi. Aku mengikuti program ini di semester 6. Aku bakal cerita soal pengalamanku terutama kesulitan aku sebagai orang yang belum pernah ada pengalaman mengajar. Kalo kalian cari bagaimana cara mendaftarnya, silahkan kunjungi website resminya ya, disini

Awal Mengajar

Tidak ada clue, itu kalimat yang paling menggambarkan situasi di awal mengajar. Berikut beberapa kebingungan dan kesulitan di awal-awal mengajar:

1. Aku canggung dengan anak kecil, jadi ketika berkomunikasi dengan murid itu rasanya awkward. Untuk sekadar bertanya soal personalnya seperti makanan kesukaannya saja, aku banyak mikir.

2. Tidak tahu anak SD itu belajar materi apa saja.

3. Tidak tahu bagaimana cara mengajarkan materi tersebut dengan metode belajar seperti apa.

4. Tidak tahu permainan belajar atau kegiatan kreatif untuk para murid.

Sebenarnya masih ada lagi kesulitan lainnya, tapi keempat hal ini cukup menggambarkan betapa ketidaktahuan aku dalam dunia pendidikan sekolah dasar. Lalu, bagaimana cara aku menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut?

1. Mau Belajar

Dimana pun kita berada, kita selalu belajar akan suatu hal. Sama seperti mengikuti program Kampus Mengajar, aku belajar banyak hal baru yang mungkin ga akan kudapatkan di kampus. Aku yang canggung dengan anak kecil, akhirnya mencari buku ilmu parenting untuk anak-anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline