Lihat ke Halaman Asli

Igoendonesia

TERVERIFIKASI

Catatan Seorang Petualang

Lembayung di Langit Onje : Nestapa

Diperbarui: 9 April 2025   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nestapa (Ilustrasi : Okta Prihastono, Narasi : Igoendonesia)

....

Gagat rahina[1], biasanya mentari rajin bersinar cerah, kali ini enggan, apalagi mega-mega yang malas berarak menghalanginya. Burung-burung tak bersemangat berkicau meramaikan datangnya hari seperti biasa. Angin seperti lupa berhembus.

 

Suasana muram merajam hutan.

 

Mereka ikut berduka, turut merasakan nestapa anak manusia yang terpisah dengan belahan jiwanya.

 

Tepus Rumput duduk terpekur di depan Makam Rubiah yang masih basah tanah. Matanya merah karena terlalu banyak luh[2] yang sudah terkuras. Tatapan matanya kosong.

 

Cantrik yang membantu mengurus jenasah dan prosesi pemakaman istrinya sudah disuruh pulang ke perdikan. Ia memilih sendiri dahulu untuk menenangkan diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline