Lihat ke Halaman Asli

IDRIS APANDI

TERVERIFIKASI

Penikmat bacaan dan tulisan

Kepala Sekolah Ujung Tombak Peningkatan Mutu Satuan Pendidikan

Diperbarui: 14 Maret 2021   13:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kepala sekolah adalah ujung tombak peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan. Mengapa? Karena kepala sekolah adalah pemimpin (leader) sekaligus manajer di satuan pendidikan. Sebagai pemimpin, dia memimpin guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik untuk bersama mencapai visi dan misi sekolah. 

Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah perlu menjadi teladan bagi warga sekolah yang lain. Dengan menjadi teladan, dia menjadi inspirasi sekaligus kebanggaan bagi warga sekolah yang dipimpinnya.

Sebagai seorang pemimpin, dia pun perlu menjadi pelopor dan menjadi agen perubahan (agent of change) di sekolah yang dipimpinnya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik dan kinerja sekolah tergantung kepada karakter dan kinerja seorang kepala sekolah. 

Jika kepala sekolahnya visioner, pekerja keras, berjiwa pemelajar, memiliki semangat wirausaha, kreatif, inovatif, dan pandai membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders), maka sekolah yang dipimpinnya akan maju dengan cepat. 

Sebaliknya, jika kepala sekolahnya kurang memiliki karakter kepemimpinan, maka mutu sekolahnya akan sulit meningkat.

Sebagai seorang manajer, seorang kepala sekolah memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengurus berbagai bidang yang dikelola oleh sekolah seperti kurikulum, kepegawaian, kesiswaan, keuangan, sarana-prasarana, dan kehumasan. 

Dalam praktiknya, dia bisa memberdayakan guru-guru untuk membantu tugas-tugasnya tersebut. Begitu pun untuk pelaksanaan kegiatan administrasi, dia bisa membagi tugas kepada beberapa orang tenaga administrasi untuk melaksanakannya. 

Setelah membagi atau mendistribusikan pekerjaan, kepala sekolah perlu mengontrol dan memantau pelaksanaannya agar sesuai dengan harapan.

Jika ada kendala dalam pelaksanaannya, dia harus bisa memberikan solusi atau minimal memimpin untuk bersama-sama mencari solusi terbaik, karena tentunya para staf berharap seorang pemimpin bisa memberikan rasa aman dan nyaman dalam bekerja, bisa menjadi tempat bertanya, dan bisa memberikan solusi dari masalah yang dihadapi oleh staf.

Dalam konteks pembelajaran, kepala sekolah perlu mendorong para guru untuk menyusun perencanaan mengajar, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan menyusun program tindak lanjut pembelajaran bagi para peserta didiknya. Kepala sekolah juga perlu membantu para guru untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan supervisi akademik.

Agar pelaksanaan supervisi akademik dapat berjalan dengan baik, maka kepala sekolah harus menyusun jadwal supervisi berdasarkan kesepakatan dengan guru-guru yang akan disupervisi, melaksanakan supervisi sesuai dengan jadwal yang telah dibuat, menyusun laporan hasil supervisi, dan menyusun program tindak lanjut pascasupervisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline