Organisasi mahasiswa (Ormawa) seharusnya menjadi wadah pembelajaran demokrasi, kepemimpinan, dan kolaborasi. Namun, realita yang terjadi di lapangan seringkali jauh dari idealisme itu. Banyak organisasi mahasiswa justru terjebak dalam praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang secara tak langsung mencerminkan wajah buram birokrasi negara.
Korupsi di tingkat mahasiswa bukan hanya soal penggelapan uang kas organisasi. Lebih dari itu, praktik manipulasi laporan pertanggungjawaban, mark-up anggaran kegiatan, hingga "main belakang" dengan pihak luar demi keuntungan pribadi, merupakan bentuk korupsi yang sering dianggap sepele. Sayangnya, praktik ini justru menjadi pembiasaan yang berbahaya. Mahasiswa yang seharusnya menjadi agen perubahan, malah belajar menjadi pelaku penyimpangan sejak dini.
Recruitment kepengurusan dalam ormawa seringkali tidak berjalan transparan. Posisi penting diberikan bukan kepada mereka yang kompeten, melainkan kepada yang dekat secara emosional, seorganisasi luar, atau bahkan satu golongan yang sama. Kolusi dan nepotisme ini mematikan semangat kolektif dalam organisasi. Mahasiswa yang ingin berkontribusi akhirnya enggan ikut serta karena merasa tidak punya "orang dalam".
Budaya "gengsi" dan ambisi pribadi dalam organisasi mahasiswa seringkali menjadi pemicu suburnya praktik KKN. Alih-alih menjadi tempat untuk belajar memimpin dan melayani, ormawa dijadikan batu loncatan untuk memperkuat citra diri demi kepentingan pribadi, bahkan politik kampus. Akibatnya, program kerja tidak berorientasi pada kebutuhan anggota, melainkan pada pencitraan dan formalitas belaka.
Jalan Keluar: Menanamkan Nilai Integritas
Menghapus praktik KKN dalam organisasi mahasiswa bukan hal mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Dimulai dari pembenahan sistem recruitment yang transparan, pengelolaan keuangan yang terbuka, hingga peningkatan literasi etika organisasi. Penting pula adanya edukasi berkelanjutan mengenai integritas dan tanggung jawab sosial sebagai seorang mahasiswa.
Organisasi mahasiswa adalah cerminan masa depan kepemimpinan bangsa. Jika praktik KKN dibiarkan tumbuh di dalamnya, maka kita sedang menciptakan generasi pemimpin yang lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada kepentingan bersama. Sudah saatnya mahasiswa sadar dan berani berkata tidak pada KKN, mulai dari ruang-ruang kecil organisasi kampus.
Jadilah mahasiswa berintegritas untuk masa depan Indonesia yang berkualitas
-author