Lihat ke Halaman Asli

Sejarawan yang Dianugrahi Umur yang Panjang,Ubayd Ibn Syariyah Al-Jumhuri: Biodata Singkat, Karakter, dan Karyanya dalam Historigrafi Islam

Diperbarui: 28 Juni 2024   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Ubayd ibn Syariyah al Jumhuri merupakan sejarawan berkebangsaan Arab yang di kenal pada masa awal islam yaitu sekitar abad ke-7 masehi. Dan juga terkenal salah satu  sejarawan dengan usianya yang sangat panjang. Sejarawan menyebutkan, seperti di kutip oleh badri yatim, bahwa usia ubayd mencapai 300 tahun, sehingga ia hidup dalam dua masa, yaitu pada masa pra-islam dan masa islam.

            Di awal masa islam, ia tidak bergitu terkenal, bahkan menurut ibn Hisyam, seperti yang di tulis Badri yatim, ia tidak dianggap di negrinya, baru pada masa pemerintahan Mu'awiyah Ibn Abi sofyan, Ubayd di hormati dan di anggap pakar sejarah dunia. Dia dianggap sebagai pembesar kerajaan dan sejarahnya sempat di tulis dalam al- tijan min muluk himyar wa yaman (Mahkota Raja-raja Himyar dan Yaman) oleh sejarawan Islam yaitu Ibn Hiysam.

            Ubayd ibn Shariyah al-Jurhumi berasal dari suku Jurhum, salah satu suku Arab kuno yang memiliki peran penting dalam sejarah Arab pra-Islam. Suku Jurhum dikenal sebagai penjaga Ka'bah sebelum kedatangan suku Quraisy.

            Ubayd ibn Shariyah dikenal karena kemampuannya mengumpulkan dan mendokumentasikan sejarah serta legenda suku-suku Arab pra-Islam. Banyak dari karyanya didasarkan pada tradisi lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dia menyusun cerita-cerita mengenai asal-usul suku-suku Arab, peristiwa penting, dan tokoh-tokoh legendaris, memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai kehidupan dan tradisi Arab pada masa tersebut.

Salah satu kontribusi utama Ubayd adalah dokumentasi sejarah yang menjadi sumber informasi penting bagi sejarawan-sejarawan Muslim yang hidup setelahnya. Meskipun sebagian besar karya aslinya mungkin telah hilang, kutipan-kutipan dari karyanya masih digunakan oleh sejarawan kemudian, menunjukkan pengaruh dan pentingnya karyanya dalam historiografi Islam awal.

Ubayd ibn Shariyah juga dikenal memiliki hubungan dengan beberapa pemimpin Muslim awal, sering diundang untuk menceritakan kisah-kisah sejarah kepada para khalifah dan tokoh penting lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuannya sangat dihargai oleh kalangan elit pada masa itu.

Warisan Ubayd ibn Shariyah al-Jurhumi terletak pada kontribusinya dalam pelestarian dan dokumentasi sejarah dan legenda Arab. Karya-karyanya menjadi referensi penting dalam memahami sejarah dan budaya Arab sebelum Islam, membantu menjaga tradisi lisan yang mungkin sudah punah. Sebagai seorang sejarawan awal dalam tradisi Islam, Ubayd ibn Shariyah al-Jurhumi memainkan peran penting dalam perkembangan historiografi Arab dan Islam.ya sejarah

Adapun karya-karya sejarah beliau, seperti yang yang di kutip ibn al Nadhim dalam sl Fihrist uang di kutif oleh Badri Yatim, yakni kitab al Amtsal (cerita-cerita alegoris), dan kitab al-muluk wa akhbar al-Madhi (raja-raja dan sejarah masa silam). Karya karya tersebut menurut para kritikus sejarah lebih berbentuk hikayat dari pada karya sejarah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline