Lihat ke Halaman Asli

I Akuntansi2018

Universitas Mahasaraswati

Pengusaha Diguncang, Bagaimana Bertahan di Masa Pandemi Ini?

Diperbarui: 13 Mei 2020   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh: Ni Wayan Budiari, Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.


Peluang usaha merupakan kemampuan seseorang atau pebisnis untuk melihat adanya kesempatan berbisnis dari lingkungan sekitarnya. Peluang usaha biasanya muncul ketika seseorang mempunyai niat untuk memulai suatu usaha walaupun dengan modal seadanya. Peluang bisnis dan ide bisnis bisa muncul dengan mengamati masalah yang ada disekitar.

Dalam masa pandemi Covid-19 ini bisa saja membuat peluang usaha  ini semakin menurun karena banyak perusahaan yang terpaksa memberhentikan usahanya, misalkan dalam bidang pariwisata. Pada akhirnya, pengusaha pun makin terjepit oleh tekanan dilema ini di tengah pandemi Covid-19. Bukan tidak mungkin hal ini akan berdampak pada nasib sektor swasta dalam perekonomian Indonesia bila para pengusaha harus menghadapi dilema yang lebih sulit ke depannya.  Bagaimana mencari peluang di tengah wabah Covid-19 ini?

Dengan masalah tersebut para pengusaha harus bisa memanfaatkan situasi pada masa pandemi Covid-19 ini dan mencari peluang bisnis yang dapat menguntungkan. Ada beberapa sektor bisnis yang berpotensi stabil dan mengalami kenaikan seperti produk kesehatan yang dibutuhkan saat pandemi, e-commerce, minimarket, toko sembako, apotek, toko jamu, provider internet, jasa penyedia video conference, aplikasi belajar dari rumah, dan lainnya.

Tidak hanya pintar mencari peluang para pengusaha harus bisa mempertahakan bisnis yang sudah dijalani, misalkan saja Apotek. Cara mempertahankan bisnis di tengah krisis corona ini dengan cara menerapkan etika bisnis yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek. Misalkan dengan pihak internal yaitu karyawan dengan cara menyampaikan pada karyawan tentang fokus Anda saat ini adalah mempertahankan kelangsungan usaha supaya jangan sampai bangkrut yang bisa memicu pemutusan hubungan kerja. Supaya itu dapat dicapai, karyawan harus rela melupakan kenaikan gaji ataupun pemberian bonus seperti biasanya. Paling tidak hingga kondisi kembali normal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline