Lihat ke Halaman Asli

Transportasi Massal Jakarta

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Macet", sudah bukan kata asing lagi bagi warga yang bermukim atau mencari penghidupannya di Jakarta. Hampir setiap hari, bahkan saat akhir pekan tiba, keluhan akan macet ini juga terucap.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemda DKI Jakarta, mulai dari pelebaran ruas jalan, pemberlakuan jam three in one, pembuatan jalan layang, dll. Hasilnya tetap belum maksimal, macet tetap saja menjadi bulan-bulanan masyarakat. Mereka bisa menghabiskan waktu satu jam dalam kondisi macet, padahal jika lancar perjalanan hanya memakan waktu tidak kurang 30 menit.

Jumlah kendaraan yang terus membludak menjadi salah satu faktor kemacetan. Pemerintah tidak bisa mengambil keputusan sepihak untuk membatasi pembelian kendaraan bermotor. Laju ekonomi serta kebutuhan akan alat transportasi harus dipertimbangkan. Pembatasan pembelian kendaraan bermotor sama saja berujung pada pengurangan produksi, yang menghambat berkembangnya Industri transportasi.

Baru-baru ini, CEO & President Director Toyota Motor Corp Akio Toyoda menyatakan akan menambah investasi di Indoneisa yang nilainya mencapai 385 juta dollar AS. Investasi sebesar itu pastinya berdasarkan pertimbangan, salah satunya karena potensi untuk industri transportasi di Indonesia sangat besar.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan pemerintah? Pembentukan dan pembenahan sarana transportasi massal. Pemda DKI dengan proyek Trans Jakarta-nya sudah cukup sukses. Artinya peminat angkutan ini sangat luar biasa, hanya saja Pemda terlihat belum siap. Tidak menjadi masalah jika waktu demi waktu pihak pengelola terus melakukan pembenahan.

Rencana pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) merupakan satu gebrakan lagi untuk membantu permasalahan transportasi di Ibu Kota. Pemerintah diharapkan serius membangun dan mengembangkan proyek MRT ini. Jangan sampai proyek ini justru dijadikan lahan basah bagi kepentingan kelompok tertentu. Masyarakat pastinya harus mendukung mulai dari hal-hal yang kecil seperti ikut merawat saran umum yang telah dibangun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline