Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Cerpen: Rapat Para Babu (Bagian II)

Diperbarui: 3 April 2021   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pixabay

Cerita sebelumnya ==> Rapat Para Babu

"Arrrrgggghhh...."

Terdengar suara teriakan. Suara itu begitu kencang, memantul lewat dinding, menggaung-gaung, memecah kesenyapan malam dalam rumah gedung itu. Seorang gadis meletakkan seorang bayi begitu saja di atas sofa. Bayi itu merengek-rengek, seperti sedang bersedih.

"Minah, Malin, cepat sini!"

Gadis itu memanggil-manggil. Seorang pemuda dengan kaki masih berbekas tanah berlari dari taman. Seorang wanita tua bergegas mematikan kompor dan beranjak mendekat.

"Ada apa? Kenapa kau teriak malam-malam?" tanya wanita tua itu.

"Lihat itu. Lihat!"

Gadis itu menunjuk ke dalam kamar. Tangannya gemetar. Bibirnya bergetar. Sekujur tubuhnya mendadak dingin. Suatu pemandangan yang tak ingin dan tak pernah dilihatnya, muncul begitu saja.

Dalam kamar utama rumah itu, seorang wanita tergeletak lemah di lantai. Mulutnya berbuih. Rambut panjangnya berantakan. Tangannya kaku. Matanya begitu putih. Si koki menyentuh tubuh itu. Ia menggoyang-goyangkannya.

"Nyonyaaaaaaa...."

"Nyonya kenapa?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline