Lihat ke Halaman Asli

hikmah

الف ليلة وليلة

Bagai Pungguk yang Merindu Adzan Maghrib

Diperbarui: 27 Maret 2024   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Semua orang menanyakan perihalmu padaku dan aku hanya bisa terdiam. Bagaimana mungkin aku bisa menjawab sementara akupun sama awamnya seperti mereka, tak tahu menahu perihal di mana kamu.

 Di belahan bumi bagian mana kamu tinggal? Apakah kita menatap langit dan menikmati hembusan angin yang sama? Apakah kita sama-sama menanti terbitnya sang fajar di waktu yang bersamaan? Apakah ketika aku tengah sibuk menanti terbitnya fajar kamu ternyata sudah lebih dahulu mengantarkan matahari terbenam di ujung senja? Atau,, apakah jangan-jangan kita masih saja terjebak dalam situasi konyol sebagaimana pungguk merindukan rembulan?

 Kita masih saja menunggu dan mengharap sesuatu yang nyaris mustahil digapai serupa ranting yang ingin menggapai langit??? Kita terjebak dalam kotak yang kita bangun sendiri, oleh sebab itu kita tak bisa saling menemukan satu sama lain. Sampai kapan? Sampai datang waktu maghrib, lalu Allahumma lakasumtuuuu....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline