Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Bahasa Jiwa Iringi Celoteh Riang Mengangkasa

Diperbarui: 3 Juni 2021   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Susi Ardiyanto

Bahasa Jiwa Iringi Celoteh Riang Mengangkasa

Celoteh riang mengangkasa
dengan gigi-gigi belum tumbuh paripurna
menyeduh bahagia pada sekeping hati
milik ibu muda nan sahaja

Seraya terus menggendong
permata jiwa dalam pangkuan
mengajaknya bercengkrama
dengan bahasa jiwa

Bahasa yang hanya dapat dipahami
oleh keduanya antara ibu dan anak
bahasa yang terlahir dari rahim
kasih sayang teramat tulus

Renyah tawa membahana
melangit tinggi menyentuh
dahan dan ranting di pelataran
hinggap di helai kelopak bunga

Terdampar di hamparan rerumputan
terperangkap di bening bulir embun
rebah di pucuk-pucuk dedaunan
serta terkulai dalam belai

Usapan kasih seorang ibu nan mencinta
baluri belahan jiwa semata wayang
sesaki rongga dada serta penuhi
relung-relung hati terdalam

Hembuskan semilir sejuk merasuk
seluruh sendi serta pori
kasih seorang ibu pada buah hatinya
sungguh tiada berbatas

Seperti helai udara seiring
tarikan dan hembusan nafas
yang memberi sepercik air kehidupan
guna direguk hapuskan dahaga sukma

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 03 Juni 2021 | 09:50




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline