Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Sajak Senja Pucat Pasi

Diperbarui: 31 Oktober 2020   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Dwi Shaban Sulistyanto

Sajak Senja Pucat Pasi

Danau tampak tenang
anggun berdiri keramba-keramba
terapung tancap milik para nelayan

Berjajar penuhi ceruk danau
berbaris rapi memanjang terbitkan
sekerat syahdu di bawah kaki langit

Di bentangan senja awan kelam
menggantung di lubuk semesta
menutup sebagian paras senja nan jelita

Rupa senja pucat pasi seakan tiada berseri
dirundung awan kelam seakan iringi
dukacita nan teramat mendalam

Semburat jingga di nabastala menyeduh
sepercik asa pada jiwa-jiwa nan hampa
terlunta di emper kehidupan fana

Seulas senja menyaput anggun
wajah cakrawala dengan tinta jingga
rona merah tembaga samar tiada ranum

Laksana senyum malu di kulum
menatap senja syahdu seraya memangku
rindu yang tak beku dalam dekap waktu

Mengintai senja dalam gigil rindu
merasuk hingga relung-relung kalbu
tak jemu kau hadirkan senja untukku

Dengan bidik lensa kameramu merekam
setiap moment dengan mata nan indah
seindah jejak langkah seorang kembara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline