Lihat ke Halaman Asli

Hendra W Saputro

Technopreneur dan Digital Marketer

Strategi Resign agar Segera Wirausaha

Diperbarui: 14 Juni 2018   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Seorang sahabat yang masih bekerja di sebuah bank tampaknya selalu mengagumi saya karena punya usaha sendiri (cieh GR :p). Setiap kali bertemu dalam beberapa kali peristiwa selalu awali dengan, "Wuah ini bos kita, mantab punya usaha sendiri. Aku sebenarnya ingin sekali wirausaha lho". Ungkapan ini seringkali saya dengar dan kadangkala menjadi basi karena dia ternyata masih juga kerja di bank tersebut. Jadi, sampai kapan?

Pernah saya agak keras komentari keinginan sahabat saya tersebut. "Bro, kalau aku punya dana 5 miliar dan ingin investasikan ke kamu, maumu bisnis apa?".

Sahabat saya jawabnya normatif, "Ya bisnis yang sesuai dengan hobiku lah bro, sesuai dengan keinginanku agar bisa terus menerus semangat". Dengan nada agak tinggi saya tanya, "Iya apa bisnisnya? Bentuk produk mu apa?". Sambil tersipu malu sahabat saya bilang, "Ntar aku pikir dulu ya, sambil jalan lah". Langsung saya damprat, berarti keinginamu selama ini mengambang, khayalan saja tanpa aksi sama sekali. Itu artinya tidak punya keinginan! Masih jauh untuk berbisnis. Basa basi doang! Kata saya hehehe.

*) Memantaskan Diri

Orang kalau siap berbisnis itu sudah siap dan tahu produk nya. Sudah punya oret-oretan hal yang akan dilakukan. Bahkan yang paling siap adalah punya rencana bisnis alias business plan. Didalamnya ada rencana dan strategi marketing, anggaran belanja usaha, action plan dan proyeksi keuangan serta lain sebagainya.

Saya pertegas lagi kepada sahabat itu bahwa jika mau untuk berbisnis, tidak harus sesuai hobi. Tidak harus sesuai keinginan. Pebisnis sejati itu selalu semangat dengan apa yang dia kerjakan. Apapun itu produknya. Goalnya bukan pada profit nya namun pada proses dan manfaat usaha yang terjadi nantinya. 

Tentukan dulu visi dan misi hidupmu dan bisnismu. Dapat duit, profit itu bonus belaka! Yang paling penting adalah hatimu bahagia walaupun hanya dapat profit seribu perak! Itu saya lho ya. Mungkin beda dengan pebisnis lainnya yang tolok ukur nya adalah profit.

*) Strategi Bisnis dan Strategi Resign

Kalau kamu mau bisnis, mulai sekarang harus rela menambah waktu kerja. Bilang sama istrimu agar siap hadapi rencanamu. Bahkan sabtu dan minggu pun kamu harus rela mengurangi waktu dengan anak dan istri. Mengurangi lho ya, bukan meniadakan. Tetap kasih porsi waktu untuk anak dan istri namun tidak sebanyak dulu. 

Tunggu dulu, memangnya selama kerja di bank ada waktu untuk anak dan istri? Bukannya kamu sering pulang larut malam? Hahahaha. Sabtu dan Minggu kalau ada tamu dari pusat, kamu harus menemani tamu itu kan?. Dia nyengir kayak kuda.

itpro.co.uk

Ya udah, tentukan produk yang akan kamu jual. Yang paling laris biasanya adalah produk yang mampu selesaikan masalah orang. Cari aja sampai dapat. Gunakan online sebagai media distribusi produkmu. Manfaatkan dulu marketplace seperti tokopedia, bukalapak, olx, kaskus sebagai tempat jualan. 

Disela-sela itu belajar bikin website. Trus waktunya kapan? Ya harus nambah extra waktu di malam hari barang satu atau dua jam. Sabtu dan minggu gunakan untuk urus bisnismu. Menemui produsen, supplier atau berjejaring berkumpul dengan orang lain dalam banyak komunitas. Jangan lupa buat kartu nama. Kasih kartu nama bisnismu, jangan bank mu hahahaha.

Kemudian yang tidak kalah penting nya adalah atur strategi keuangan keluarga. Sebelum resign dari bank, nabunglah untuk keperluan 6 bulan. Pastikan setelah resign, selama 6 bulan kedepan, kebutuhan operasional rumah tangga terpenuhi. Pokoknya urusan SPP anak beres, urusan dapur beres, urusan PLN air dan telpon beres. Kemudian nabung untuk ongkos operasional usaha juga. Jika tidak PD 6 bulan ya 1 tahun lah. Biar tidak ada pertengkaran dalam rumah tangga gara-gara resign.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline