Lihat ke Halaman Asli

Hasyim Hasyim

Mahasiswa

Pendirian Dinasti Abbasiyyah, Pola Pemerintahan Dinasti Abbasiyyah, Peradaban Islam pada Masa Dinasti

Diperbarui: 28 November 2023   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai tugas UAS Mk SPI
Dosen pengampu :  Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM, CHCM
Ditulis oleh : Nur Hasyim (231420064)

Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti kekhalifahan Islam yang berkuasa dari tahun 750 hingga 1258. Dinasti ini didirikan oleh Abu al-Abbas al-Saffah setelah berhasil menggulingkan dinasti Umayyah. Dinasti Abbasiyah dikenal sebagai masa keemasan Islam karena banyak terjadi perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra, dan seni.

Dinasti Abbasiyah, yang berkuasa dalam rentang waktu yang panjang dalam sejarah Islam, menonjol sebagai puncak dari peradaban Islam pada masa itu. Dinasti ini tidak hanya dikenal sebagai penerus dinasti sebelumnya, tetapi juga sebagai pelopor sistem pemerintahan yang lebih terorganisir dan efektif. Pada puncak kejayaannya, Dinasti Abbasiyah berhasil membentuk fondasi administratif yang kokoh, menggantikan struktur pemerintahan sebelumnya dengan sistem yang lebih modern dan efisien.

Keberhasilan Dinasti Abbasiyah tidak hanya terletak pada kecanggihan administratifnya, tetapi juga pada fokusnya terhadap keilmuan dan kebudayaan. Dinasti ini menjadi pusat kegiatan intelektual yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Kepemimpinan Abbasiyah memberikan dorongan besar bagi perkembangan keilmuan Islam, dengan mendirikan perpustakaan besar, madrasah, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Dalam bidang administrasi, Dinasti Abbasiyah mengenalkan berbagai reformasi penting. Mereka memperkenalkan sistem pembagian wilayah kekuasaan yang lebih terstruktur, memfasilitasi pengumpulan pajak secara lebih efisien, dan membentuk pasukan tentara yang lebih terorganisir dan disiplin. Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pemerintahan, tetapi juga menciptakan dasar bagi kemajuan ekonomi dan militer di wilayah yang dikuasai oleh dinasti ini.

Selain itu, dinasti ini juga memainkan peran besar dalam memfasilitasi pertukaran budaya dan penyebaran ilmu pengetahuan. Kehadiran berbagai sarjana, ahli matematika, dan filsuf di istana Abbasiyah menghasilkan era keemasan bagi perkembangan intelektual di dunia Islam. Penerjemahan karya-karya klasik Yunani dan Romawi ke dalam bahasa Arab juga menjadi ciri khas periode ini.

Pada masa kekuasaannya, dinasti Abbasiyah menerapkan sistem pemerintahan yang lebih terorganisir dan efektif dibandingkan dengan dinasti sebelumnya. Sistem pemerintahan ini terdiri dari beberapa jabatan penting, seperti Khalifah, Wazir, Qadi, dan Amir. Khalifah merupakan pemimpin tertinggi dalam dinasti Abbasiyah, sedangkan Wazir bertanggung jawab atas urusan administrasi dan keuangan. Qadi bertanggung jawab atas urusan hukum dan keadilan, sedangkan Amir bertanggung jawab atas urusan militer.

Pada masa kekuasaan dinasti Abbasiyah, terjadi perkembangan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra, dan seni. Pada masa ini, banyak ilmuwan Muslim yang menghasilkan karya-karya besar dalam bidang matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat. Selain itu, pada masa ini juga terjadi perkembangan dalam bidang sastra dan seni, seperti puisi, musik, dan arsitektur. Salah satu contoh arsitektur yang terkenal pada masa ini adalah Masjid Agung Samarra yang memiliki menara setinggi 52 meter.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline