Lihat ke Halaman Asli

Hastira Soekardi

TERVERIFIKASI

Ibu pemerhati dunia anak-anak

Cinta Layu Sebelum Bersemi

Diperbarui: 9 Maret 2019   02:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : www.pixabay.com

Sasha tersihir dengan sorot mata Bima yang sekali-kali memandangnya dari kejauhan. Sudah rahasia umum kalau Bima adalah pujuaan para cewek di SMA Taruna. Siapa tak kenal Bima. Itulah sebabnya Sasha bahagia saat dia tahu Bima suka melirik-lirik dirinya. Untuk mendapatkan perhatian dari Bima sungguhlah sulit.

            "Dil, coba lihat Bima."

            "Emang kenapa?" tanya Dila

            "Bima curi-curi pandang ke diriku."

            "Jangan gede rasa loh, siapa tahu lihat orang lain seperti diriku kali,"tukas Dila menggoda Sasha.

            "Ih, gak ada salahnya kok. Coba lihat deh, dia lirik-lirik lagi,"tukas Sasha sambil menyenggol pinggang Dila. Dila tahu temannya sangat menginginkan Bima bisa jadi pacarnya. Ah, memang pesona Bima bikin cewek klepek-klepek tak berdaya.

Sasha sedang melangkahkan kakinya keluar gerbang sekolah saat Bima menegurnya. Dan senyum Bima itu hampir saja meruntuhkan kekuatan Sasha. Hatinya meleleh melihat tatapannya. Oh,mimpi apa aku semalam, pikir Sasha . Dan hari-hari selanjutnya Sasha berharap Bimo menatapnya lagi.  Sampai suatu saat Sasha benar-benar terkejut. Sangat terkejut dengan kejutan yang datang . Bimo datang dengan tangan ke belakang.

            "Aku bawa bunga." Bimo menyodorkan bunga tersebut pada Sasha. Sasha terpana sekejap. Tak mampu berkata-kata. Gejolak di dadanya begitu kuat sampai terdengar lagi suara Bima.

            "Tolong kasihkan bunga ini buat Dila. Dila sahabatmu kan?"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline