Lihat ke Halaman Asli

Hasnanda Dita Putri

Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa

Kolaborasi Mahasiswa UNNES Ciptakan Buku Aksara Jawa Ilustrasi di SMA Kesatrian 1 Semarang

Diperbarui: 15 September 2025   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Penyerahan Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar kepada guru SMA Kesatrian 1 Semarang.

SEMARANG-Di era digital yang serba cepat, perhatian generasi muda terhadap aksara Jawa kian memudar. Banyak siswa menganggap pelajaran ini membosankan karena disampaikan dengan cara-cara lama yang kurang menarik. Berangkat dari kegelisahan itulah, dua mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) mencoba menghadirkan media pembelajaran yang berbeda: sebuah buku cerita ilustrasi berjudul "Kemala lan Pak Rubah".

Karya ini lahir dari kolaborasi Hasnanda Dita Putri, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa, dan Soikhotul Maghfiroh, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, saat keduanya melaksanakan program PPL/Lantip 5 di SMA Kesatrian 1 Semarang. Mereka melihat bahwa siswa sering cepat bosan ketika belajar aksara Jawa dengan metode konvensional. Karena itu, keduanya mencoba menggabungkan pendekatan kurikulum merdeka deep learning dengan karya kreatif berupa buku cerita ilustrasi. Harapannya, memasukkan aksara Jawa ke dalam sebuah cerita bergambar bisa menumbuhkan kembali antusiasme siswa terhadap bahasa dan budaya daerahnya.

Proses kreatif buku ini tidak sederhana. Cerita dalam buku tersebut ditulis oleh Hasnanda dalam bahasa Indonesia dengan gaya dongeng fabel, menampilkan tokoh utama hewan sigung dan rubah. Setelah itu, Soikhotul menerjemahkannya ke dalam bahasa Jawa sebelum akhirnya diubah lagi ke aksara Jawa. Hasnanda bertanggung jawab penuh atas ilustrasi, editing, sekaligus layout buku. Tantangan muncul ketika teks aksara Jawa harus menyesuaikan dengan ilustrasi. Setiap kali ada revisi teks, ukuran gambar pun perlu diatur ulang agar tidak saling tumpang tindih. Meski melelahkan, keduanya berhasil menyelesaikan karya ini dengan baik.

Buku "Kemala lan Pak Rubah" kemudian diperkenalkan melalui uji coba terbatas kepada beberapa siswa SMA Kesatrian 1 Semarang. Sekolah ini dipilih karena menjadi lokasi PPL keduanya sekaligus memiliki siswa yang dianggap siap menerima media pembelajaran baru. Respon awal cukup menggembirakan: beberapa siswa tampak lebih bersemangat membaca cerita aksara Jawa yang dihiasi ilustrasi penuh warna. Annisa Ayu Dewanggi, S.Pd., selaku guru Bahasa Jawa di SMA Kesatrian 1 Semarang, juga memberikan apresiasi serta harapan agar buku ini dapat memberi manfaat berkelanjutan, tidak hanya di sekolah tersebut tetapi juga di ruang pembelajaran yang lebih luas.

Meski masih dalam tahap uji coba, karya ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu mampu melahirkan inovasi dalam dunia pendidikan. Bagi Hasnanda dan Soikhotul, pengalaman ini tidak hanya menjadi bagian dari kewajiban program PPL, tetapi juga langkah awal untuk terus mengembangkan media kreatif yang menjaga kelestarian aksara Jawa sekaligus membuat pembelajaran terasa lebih menyenangkan bagi siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline