Lihat ke Halaman Asli

Harmoko

Penulis Penuh Tanya

Reshuffle Kabinet Prabowo dan Misteri Angka 8

Diperbarui: 18 September 2025   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas/Nina Susilo

Sumber: Kompas.id

Simbol angka sering menjadi permainan imajinasi politik. Di era Presiden Prabowo Subianto, angka delapan seakan menjelma bukan sekadar angka, melainkan pertanda, mitos, bahkan semacam "algoritma politik" yang membuat publik tersenyum sekaligus bertanya-tanya.

Tanggal 17 September 2025, Istana Negara kembali menjadi panggung. Hujan deras mengguyur, tetapi para wartawan tetap bertahan. Semua tahu, hari itu bukan hari biasa. Angka 1 dan 7 jika dijumlahkan menjadi 8---"angka keramat" yang seolah senantiasa hadir dalam setiap langkah politik Prabowo.

Prabowo sendiri tidak menutup-nutupi keterikatannya dengan angka itu. Sejak era Kopassus, ia memakai sandi panggil "08". Luhut Binsar Pandjaitan kala itu menggunakan "09". Dalam pidato HUT Gerindra ke-17, Prabowo bahkan berkata, "Saya mungkin ditakdirkan jadi Presiden ke-8."

Maka, ketika reshuffle jilid III digelar pada tanggal "cantik" tersebut, publik pun makin yakin: angka delapan bukan kebetulan belaka.

Kursi Berpindah, Nama Berganti

Siang itu, wajah-wajah baru berdatangan ke Istana. Dari Ahmad Dofiri hingga Erick Thohir, dari Qodari sampai Sarah Sadiqa, semua hadir dalam drama politik penuh kejutan. Uniknya, mereka yang dilantik mengaku baru mendapat kabar beberapa jam sebelumnya. "Baru pukul 13.00 saya dikabari, pelantikannya pukul 15.00," ujar Nanik S Deyang, salah satu pejabat yang masuk struktur baru.

Reshuffle kali ini membawa pergeseran mengejutkan. Erick Thohir, yang semula Menteri BUMN, kini menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga. Djamari Chaniago naik menjadi Menko Polhukam. Qodari, yang biasanya tampil sebagai analis politik, resmi duduk sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Angga Raka Prabowo memimpin lembaga baru bernama Badan Komunikasi Pemerintah.

Namun, bukan hanya daftar nama yang menarik perhatian. Pola waktu reshuffle lebih mengundang tanya. Hanya sembilan hari sebelumnya, pada 8 September, reshuffle jilid II juga digelar. Lagi-lagi, ada angka delapan di sana.

Gotak-Gatik-Gatuk Politik

Jika ditarik ke belakang, reshuffle pertama di era Prabowo berlangsung 19 Februari 2025. Angka 19, bila diolah dengan logika Jawa "gotak-gatik-gatuk", juga bisa mengarah ke delapan (9-1=8). Apakah ini sekadar kebetulan, atau ada pesan simbolik yang hendak ditegaskan?

Dalam politik Indonesia, simbol memang sering mengalahkan substansi. Angka, warna, bahkan tanggal, semua bisa dipakai untuk menebarkan makna. Prabowo tampaknya paham betul permainan ini.

Politik Simbol dan Realitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline