Lihat ke Halaman Asli

Harmoko

Penulis Penuh Tanya

Analisis Penutupan Tupperware Indonesia: Antara Kualitas, Harga, dan Inovasi

Diperbarui: 15 Mei 2025   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Tupperware (Sumber: Pexels.com)

Analisis Penutupan Tupperware Indonesia: Antara Kualitas, Harga, dan Inovasi

Oleh: Harmoko | Kamis, 15 Mei 2025

Setelah 33 tahun hadir di pasar Indonesia, Tupperware Indonesia resmi menghentikan operasionalnya. 

Keputusan ini menandai berakhirnya perjalanan sebuah merek yang pernah begitu kuat melekat dalam ingatan konsumen, khususnya para ibu rumah tangga. 

Tupperware pernah menjadi simbol gaya hidup modern, wadah penyimpanan makanan premium yang berkualitas tinggi dan awet. 

Namun, kejayaan tersebut tidak mampu bertahan dalam menghadapi perubahan lanskap pasar yang semakin kompetitif dan dinamis. 

Penutupan ini mencerminkan kombinasi dari beberapa faktor krusial yang tidak hanya berkaitan dengan kondisi internal perusahaan, tetapi juga terkait perubahan preferensi konsumen dan dinamika ekonomi global.

Harga Mahal: Ketika Nilai Tak Lagi Seimbang

Salah satu keluhan utama dari konsumen terkait Tupperware adalah harganya yang tergolong mahal. 

Meskipun kualitas produk memang diakui unggul dan tahan lama, banyak konsumen mulai merasa bahwa harga tersebut tidak lagi sebanding dengan manfaat yang diterima. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline