Lihat ke Halaman Asli

HL Sugiarto

Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Cerpen: Pertengkaran Dua Orang Pandir

Diperbarui: 2 April 2020   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Pixabay.com

Bimbo dan Bimbi adalah dua orang pemuda yang tergolong sukses dalam usaha media massa. Mereka adalah rekanan sekaligus pemilik sebuah buletin yang bertemakan gaya hidup dan ulasan berita aktual. 

Nama buletin tersebut bernama Trendi, yang terbit setiap bulan sekali dan oplah cetaknya cukup besar mencapai lima juta exemplar untuk setiap kali cetak. 

Para pembacanya yang loyal  pun cukup banyak dan deretan pemasang iklan juga antri untuk dapat dimuat dalam buletin itu. Selain itu versi media web buletin itu juga banyak mendapatkan rating tinggi menurut Alexa.Com, rata-rata ada lebih dari sepuluh juta pengunjung webnya setiap bulannya. Cukup bagus untuk ukuran buletin kelas regional dengan oplah exemplar dan rata-rata kunjungan di webnya sebanyak itu.

Selang empat tahun sejak pendirian buletin itu, Bimbo memutuskan pensiun dan menjual saham kepemilikannya kepada Gimbo. Seorang flamboyan kaya yang terkenal banyak duitnya, juga dikenal sebagai salah satu taipan dalam bidang media massa. 

Tapi sayang dia juga kurang disukai oleh pengusaha media massa lainnya karena konon dia dikenal dengan reputasinya yang suka turut campur dalam masalah orang lain.

Bimbi yang mengetahui penjualan saham itu menjadi marah dan ngambek pada Bimbo, selain itu dia memang sejak dulu memang tidak suka dengan Gimbo karena reputasinya yang kurang sedap di kalangan pengusaha media massa. 

Cepat tapi pasti, Gimbo segera melakukan manuver dan melakukan rapat 'darurat' redaksi untuk memperkenalkan diri dan menganti arah kebijakan keredaksian, tapi apa nyana yang terjadi bukanlah  rapat redaksi. Yang terjadi adalah malah caci maki antara Gimbo dan Bimbi.

Bimbi marah karena meminta agar Gimbo tidak ikut-ikutan masalah redaksi. Karena dahulu telah ada kesepakatan tidak tertulis antara Bimbo dan Bimbi, bahwa urusan redaksional akan tetap berada dalam wewenang Bimbi. 

Ia meminta agar Gimbo tetap berada pada koridor tugas diluar keredaksian, seperti masalah manajemen karyawan, pemasaran dan keuangan. Akan tetapi Gimbo, tidak mau tahu kesepakatan terdahulu antara Bimbi dan Bimbo. Gimbo tetap ingin agar ia dilibatkan dalam wewenang keredaksian, alhasil tidak ada titik temu antara kedua orang ini.

"Bangsat lu, Gimbo!" umpat Bimbi pada saat rapat redaksi itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline