Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Bayang-bayang Kehancuran

Diperbarui: 11 Mei 2019   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bumi terus berputar waktu merubah jaman, hutan tergerus, samudera terbelah, langit melepaskan bebannya menindih bumi yang semakin merintih. Patung-patung peradaban tumbuh mengenang kekecewaan.

Manusia semakin asing menatap satu sama lain bahkan terhadap dirinya sendiri. Sibuk dengan piagam-piagam dunia, sibuk dengan harapan-harapan fana. Tinggal angin sepi menerbangkan dedaunan kering terlupa begitu saja mati tak berguna.

Bayang-bayang kehancuran, bayang-bayang kelaparan, bayang-bayang matahari menelan bulan, dunia gelap tanpa keadilan keserakahan menjadi dewa-dewa di agungkan. Tinggal udara berkabut asap mesiu lalu lalang mendekam dalam paru-paru.

Handy Pranowo

11 Mei 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline