Memulai atau mengembangkan bisnis seringkali menempatkan kita di persimpangan jalan yang pelik: haruskah kita mengajak saudara kandung atau kerabat dekat untuk bergabung, atau lebih baik merekrut seorang profesional dari luar? Pertanyaan ini bukan sekadar tentang bisnis, tetapi juga menyangkut hubungan personal yang telah terjalin seumur hidup.
Seperti dalam sinetron yang menggambarkan sebuah bisnis bersama keluarga, ada contoh yang dapat diambil pelajaran dalam menggambil keputusan untuk berbisnis dengan saudara atau orang lain.
Tidak ada jawaban tunggal yang benar untuk semua orang. Keputusan ini sangat bergantung pada karakter individu, sifat bisnis, dan kemampuan kita untuk menetapkan batas. Artikel ini akan membedah keuntungan dan kerugian dari kedua pilihan tersebut untuk membantu Anda menavigasi dilema ini.
Sisi Terang Bekerja dengan Saudara: Kepercayaan dan Loyalitas
Mengajak anggota keluarga untuk bergabung dalam bisnis seringkali didasari oleh alasan-alasan yang kuat dan emosional.
Tingkat Kepercayaan yang Tinggi: Ini adalah keuntungan terbesar. Anda sudah mengenal karakter, kejujuran, dan latar belakang saudara Anda. Kepercayaan ini menjadi fondasi yang kokoh, terutama dalam urusan keuangan dan pengambilan keputusan strategis. Ini menjadi catatan pertama yang perlu digarisbawahi.
Visi dan Misi yang Sejalan: Dibesarkan dalam lingkungan yang sama seringkali menanamkan nilai-nilai dan tujuan hidup yang serupa. Anda mungkin tidak perlu bersusah payah menjelaskan "mengapa" bisnis ini penting, karena mereka sudah memahaminya secara intuitif.
Loyalitas Tanpa Batas: Di masa-masa sulit, saudara seringkali menjadi orang terakhir yang akan meninggalkan "kapal yang goyah". Loyalitas mereka bukan hanya pada perusahaan, tetapi juga pada Anda sebagai keluarga. Mereka rela berkorban lebih banyak, baik waktu maupun tenaga. Ini menjadi kekuatan kita dalam menjalani bisnis.
Fleksibilitas dan Komunikasi Informal: Komunikasi bisa berjalan lebih cepat dan efisien. Tidak ada formalitas kaku yang menghalangi. Selain itu, mereka mungkin lebih fleksibel soal jam kerja atau bahkan kompensasi di tahap awal demi kesuksesan bersama.
Sisi Gelap Bekerja dengan Saudara: Risiko Konflik Personal