Dua pekan silam, ketika Bundesliga kembali bergulir setelah dua bulan 'mati suri, liga sepak bola tertinggi di Jerman itu serasa Piala Dunia. Semua mata tertuju pada Bundesliga.
Bundesliga dianggap sebagai pioneer kebangkitan sepak bola ketika negara-negara Eropa lainnya masih 'tiarap' dilanda wabah virus. Kita juga penasaran menyaksikan bagaimana wajah sepak bola era "new normal" yang dimainkan di masa pandemi.
Namun, akhir pekan kemarin, rasanya tidak banyak yang mengikuti kelanjutan minggu kedua Bundesliga setelah come back. Penyebabnya,
laga akhir pekan kemarin berbarengan dengan momen Idul Fitri.
Saya pun tersadar bila Bundesliga sudah kembali saat tak sengaja memindah saluran TV dan mendapati laga Mainz menghadapi RB Leipzig yang dimenangi tim tamu dengan skor 0-5 (24/5).
Pertandingan itu menunjukkan, Bundesliga juga menarik ditonton. Bukan hanya karena mereka satu-satunya liga yang sudah 'buka' ketika liga lainnya masih tutup. Namun, kualitas bermain tim-tim Bundesliga juga asyik.
Di laga itu, RB Leipzig yang musim ini tampil di Liga Champions, mempertontonkan permainan operan bola yang tidak kalah dari Barcelona.Tak hanya jumlah operan yang entah berapa jumlahnya, RB Leipzig juga pesta gol dengan penyerang yang digosipkan jadi incaran Liverpool, Timo Werner, mencetak hat-trick. Leipzig pun masih aman di peringkat 3 dengan 54 poin.
Nah, malam nanti, sorotan para pecinta sepak bola akan kembali tertuju ke Bundesliga. Pasalnya, laga pekan ke-28 yang dimainkan tengah pekan, akan menampilkan pertandingan spesial. Borussia Dortmund menjamu Bayern Munchen, Selasa (26/5/2020) nanti malam.
Inilah laga paling ditunggu di Bundesliga. "Der Klassiker". Kebetulan, musim ini, keduanya tengah 'adu cepat' menuju garis finis. Keduanya ada di posisi 1-2. Bayern memimpin klsemen dengan 61 poin. Dortmund mengejar di peringkat 2 dengan 57 poin.
Der Klassiker berbeda dengan laga klasik di negara lainnya
Menyambut laga spesial ini, Kolumnis Charlie Mason menulis ulasan menarik di laman resmi Bundesliga. Mason menulis artikel berjudul: "A Klassiker explainer: why is the match between Bayern Munich and Borussia Dortmund so important?" yang mengulas sejarah rivalitas Bayern-Dortmund dari dulu hingga zaman now.
Menariknya, Mason merasa perlu menegaskan bahwa bahwa Klassiker sebenarnya serupa hanya dalam nama dengan laga klasik di sepak bola lainnya. Klassiker berbeda dengan Clasico Spanyol atau bahkan Superclasico Argentina. Juga bukan derby seperti Milan, Old Firm di Glasgow, atau derby North-West di Inggris.