Pemilu dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 februari 2024 yang bertepatan dengan hari Valentine. Dimana dapat diartikan sebagai hari untuk mewujudkan kasih sayang kepada keluarga, pasangan, dan teman. Sehingga, sangat berarti bagi masyarakat yang sedang merayakan. Untuk itu kita sebagai masyarakat yang sedang melaksanakan proses demokrasi melalui pemilu, harus memberikan kesan cinta damai kepada sesama warga negara indonesia, meskipun berbeda pilihan. Di hari valentine yang bertepatan dengan hari pemilu ini juga dapat memberikan dorongan kepada kita untuk memberikan nuansa berbeda dari hari pemilu sebelumnya.
Seperti yang dilakukan di Banjar Tunjung Sari Denpasar Utara pada TPS 026. Mereka mendekorasi tempat pemungutan suara bernuansa valentine, dimana terdapat balon-balon dan pernak-pernik yang berbentuk hati mengiasi tempat pemungutan suara untuk menarik masyarakatnya dalam kegiatan pemilihan umum. Hal ini dapat memberikan kesan cinta dan kasih sayang kepada sesama masyarakat.
Sementara itu, TPS di Samarinda warga kelurahan Sidodamai, Mereka mendekorasi tempat pemungutan suara dengan nuansa berwarna pink yang miliki arti kasih sayang karena bertepatan dengan hari Valentine, dengan mengangkat tema "Kasih Suara" yang bertujuan menarik minat masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum.
Selain itu, TPS 31 di kab Bekasi, panitia dan warga setempat melaksanakan pemilu dengan memakai pakaian adat, untuk menarik masyarakat dalam berpartisipasi dalam pemilu. Masyarakat kompak menggunakan pakain adat, hal ini dapat berdampak positif bagi masyarakat karena dapat memperlihatkan nilai-nilai demokrasi yang berbudaya.
Hari Valentine yang bertepatan dengan hari Pemilu ini dapat memberikan manfaat banyak kepada masyarakat indonesia, seperti meningkatkan pemahaman masyarakat dalam bernegara, membuka wawasan masyarakat dalam politik, dan membuka pikiran masyarakat dalam mengetahui situasi politik saat ini. Oleh karena itu, masyarakat harus ikut serta mengawal dan mengawasi pemilu ini agar proses pemilu ini berjalan dengan baik, adil dan transparan sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk mewujudkan cita-cita itu, maka masyarakat harus menerima hasil yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Berbeda pilihan itu wajar karena setiap orang terlahir dari latar belakang dan kepentingan yang berbeda, yang terpenting adalah mewujudkan rasa toleran dan rasa saling menghormati diantara perbedaan pilihan. Dengan cara ini, masyarakat dapat membangun negara berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika, meskipun berbeda pilihan namun tetap satu Indonesia.