Lihat ke Halaman Asli

steven tamstil

Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Secret Club - Chapter 3

Diperbarui: 10 Februari 2019   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Chapter 3 -- Bakat tersembunyi 

Narator: Frederick Henderson Sibarabara

Setelah aku bertemu dengan Natalia. Aku berpikir tentang dia, aku mulai menyelidiki tentang dia. Aku masuk ke dalam ruangan perpustakaan merahku dan melihat profile dia. Perasaan ingin tahuku sangat tinggi. Aku juga membuka computerku dan menyelidiki informasi dia dengan teliti. 

Selama informasi yang aku temukan bahwa dia anak yang talenta dan memiliki piala dan piagam karena dia memiliki bakat yang sangat banyak. Dia pernah ikut dalam acara sekolah dengan bernyanyi. Dia juga berbakat memainkan semua alat musik, terutama grand piano. 

Saat kelas 5 dia telah menangkan juara 1 dari olimpiade matematika. Benar-benar prodigy child dalam 500 tahun. Dia melebihi seperti manusia biasa. Saya tidak terlalu pintar dan saya cuma membaca buku. Saya tidak memiliki bakat yang sangat banyak seperti Natalia. 

Saya bisa mengingat suara dan kata-kata yang ada di dalam buku. Saya bisa menyebut diri saya seperti manusia recorder. Bisa merekam kata-kata dengan cepat dan tidak mudah lupa. Saya juga masih mengingat halaman berapa yang saya baca dan tentang apa di halaman itu. Semua kata bisa saya ingat yang saya simpan dalam memori saya.

Kemampuan saya itu, diturunkan dari mama saya yang memiliki kemampuan photographic memory yang sangat hebat. Itu sebabnya dia bisa menjadi ahli bedah yang sangat handal. Kemampuan ini orang sebutkan sebuah berkat pemberian dari Tuhan, tapi saya menyebutkan bahwa itu sebuah kutukan. 

Saya bisa sebutkan "Semua tidak sempurna" di dalam dunia ini. Mama saya telah kehilangan empati dan perasaan manusiawi. Semua keluarga mama memiliki penyakit keturunan yaitu penyakit ketidakwarasan yang sering diturunkan. Saya berkhayal dan suka berbicara sendiri dan berbisik-bisik. 

Mama saya sering juga melakukan itu saat dia memberikan makanan kepadaku. Dia pernah memiliki depresi besar dengan cara mengunci dirinya di ruang kerjanya. Untungnya ketidakwarasannya tidak menganggu orang sekitarnya. Orang yang tidak waras biasa ada yang menyerang orang sekitarnya. 

Keuntungan dari mama saya ini sangat telaten dan disiplin. Dia bisa mengatur jam makan obatnya. Obat yang diberikan adalah anti-psychotic dan anti-depression. Itu sebabnya tingkah lakunya tetap terjaga. 

Meskipun dia tahu ketidak warasan dia, dia tetap menjaga rutinitas pengobatannya demi saya. Karena dia mencintai saya melebihi dari suaminya. Dia mencintai saya, karena saya adalah gambaran dirinya yang masih muda. Itu sebabnya saya dimasukan ke sekolah yang ternama ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline