Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST

Juventus Kehabisan Bensin? Atau Kualitas Skuadnya Segitu Saja?

Diperbarui: 2 April 2024   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dusan Vlahovic (Tengah) merayakan golnya pada laga melawan Villareal musim lalu. Sumber : (AFP/ JOSE JORDAN) via kompas.com

Sempat adu pacu dengan Inter Milan di puncak klasemen Serie A hingga bulan Januari 2024, The Old Lady, Juventus, kini malah gembos dan melorot di peringkat ketiga. Pasukan Massimiliano Allegri bahkan tidak bisa menang di empat laga terakhirnya. Kehabisan bensin? Atau memang kualitas skuadnya memang segitu saja?

Sebelum menghadapi Inter Milan di Guiseppe Meazza pada 5 Februari 2024, Juventus tercatat hanya kalah melawan Sassuolo di Serie A. Mereka dikenal sebagai tim yang pragmatis dan sulit dibobol, khas catenaccio Italia. Selisih satu atau dua poin dengan Inter Milan membuat mereka sering bertukar tempat di pucuk capolista.

Ternyata laga di Milan tersebut menjadi titik terjun bebas mereka. Kekalahan 0-1 lewat gol bunuh diri Federico Gatti menjadi awal dari serangkaian hasil buruk lainnya. Giornata berikutnya (13/2/2024), Nyonya Tua kembali takluk 0-1 dari Udinese di kandang. Juve kena mental!

Dua kekalahan beruntun sudah cukup untuk menggoyang skuad yang memang mengandalkan perpaduan pemain medioker dan pemain binaan akademi. Hingga Giornata 30 ini, Juventus sudah disalip AC Milan, dan menduduki peringkat ketiga dengan 59 poin.

Tidak kuasa lagi mereka mendongak ke atas untuk mengejar AC Milan dengan selisih 6 poin, apalagi Inter Milan sudah tak tergapai dengan selisih 17 poin. 

Juventus justru harus lebih waspada dengan incaran Bologna, yang meski terpaut 5 angka (54 poin) masih punya satu laga di tangan. Jangan lupa pula AS Roma yang perlahan bangkit di bawah kepemimpinan Daniele De Rossi mengintip dengan 51 poin.

Lalu apa yang menyebabkan Juventus kehilangan fokus di sepertiga akhir kompetisi? Bukankah mereka sudah untung dengan tidak mengikuti kejuaraan Eropa? Mari kita bahas satu per satu.

Masalah Non-Teknis Jadi Benalu Tim

Membicarakan Juventus sebagai tim kuat yang punya mental juara sudah jauh panggang daripada api. Terakhir mereka punya "mojo" tersebut adalah saat era Antonio Conte dan Allegri menangani tim Zebra untuk pertama kalinya, 2012-2019 silam. Mereka mempunyai kiper legendaris Gianluigi Buffon, trio bek Barzagli, Bonucci dan Chiellini dan maestro Andrea Pirlo.

Usai kepergian Allegri, Juve mencoba cara hemat membangun tim dengan membeli pemain gratisan untuk dipoles menjadi bintang tim. Aaron Ramsey, Paul Pogba dan Adrien Rabiot adalah beberapa contohnya. Untuk tetap membuat skuad disegani, mereka bahkan membeli superstar Cristiano Ronaldo yang sudah habis masa jayanya di Real Madrid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline