Lihat ke Halaman Asli

Gregorius Nafanu

TERVERIFIKASI

Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Putri Malu Terjun dari Langit?

Diperbarui: 28 Oktober 2022   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi

Salah satu ikon wisata Lampung adalah Air terjun Putri Malu. Tinggi air terjun ini hampir mencapai 80 meter, bahkan ada yang menyatakan sekitar 100 meter dpl. 

Di bawahnya, terdapat kolam yang cukup luas. Pengunjung dapat berenang sepuasnya, jika ingin menikmati siraman si putri malu yang sejuk, bahkan cenderung dingin. 

Tidak ada lubang goa di dalam kolam ini sehingga pengunjung yang ingin berenang, tidak perlu khawatir akan terperangkap dalam pusaran air akibat adanya lubang itu. 

Kekuatan air yang terjun ke bawah begitu keras dan menyatu, seolah enggan berpisah sebelum mencapai batas terbawah untuk bersatu dengan aliran sungai lainnya, lalu bersama mengalir menuju ke laut lepas. 

Di sebelah air terjun putri malu ini, ada satu air terjun yang lebih kecil lagi, sehingga pengunjung bisa masuk dan berdiri tepat di bawahnya untuk berfoto ria sambil membiarkan dirinya diterpa oleh guyuran putri malu yang 'turun dari langit'.

Konon, air terjun yang merupakan hulu Way (sungai) Umpu ini, dimiliki oleh Raja Juku yang gagah perkasa, yang menguasai Kerajaan Bukit Menanga Siamang. Lokasinya berada di atas bukit. Dari atas puncak bukit ini, semua lokasi sawah dan kelokan sungai dapat diamati, termasuk pergerakan manusia menuju ke lokasi kerajaan ini.

Air Terjun Putri Malu berlokasi di dalam hutan register 24, termasuk dalam wilayah administrasi Kampung (desa) Juku Batu, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan -Lampung. 

Perjalanan ke lokasi bisa melalui Kasui atau Baradatu. Memakan waktu sekitar 3 jam perjalanan dari Baradatu. Lebih baik kalau menggunakan sepeda motor agar bisa masuk sampai ke lokasi. 

Selain menikmati terjalnya jalan, pengunjung juga dapat menikmati deretan tanaman kopi yang tumbuh sepanjang perjalanan, dalam puluhan hektare. Sayangnya, kondisi jalan masih belum bagus. 

Kadang berbatu, kadang hanya berupa tanah merah, yang banyak berdebu di musim kemarau dan berlumpur di musim hujan. Walaupun medannya masih sulit, para penikmat alam tidak surut niatnya untuk mencapai Putri Malu untuk sekedar menikmati pemandangan dan berfoto sepuasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline