Lihat ke Halaman Asli

Ingin Fotomu Lebih Hidup? Simak Tips Berikut!

Diperbarui: 2 Juni 2025   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bercerita dengan Visual, Gray Hansen Limantoro (2025) 

Pernahkah kamu memotret momen, namun dirasa kurang pas? Setiap dari fotografer pasti pernah mengalami hal tersebut. Rasa-rasanya gambar yang dijepret terasa "flat" atau datar begitu saja. Padahal kamu ingin foto yang kamu hasilkan penuh dengan kejutan, namun bagaimana caranya?

Semua foto dapat dikatakan baik, sesuai dengan selera dan preferensi masing-masing. Namun tidak semua foto terasa begitu hidup. Foto yang hidup, tidak hanya sekedar asal "jepret" namun foto yang memiliki arti tersendiri dibalik terciptanya suatu gambar. Selain enak dipandang, foto yang hidup mampu menyentuh rasa, menyampaikan pesan, dan menggugah ingatan, bahkan tanpa satu kata pun. Dalam hal inilah seni fotografi menjadi nyata, yaitu kekuatan narasi dalam fotografi berbicara. Hal ini juga yang menjadi nilai jual dari fotografer dalam setiap karya mereka. Fotografi bukan hanya tentang masalah teknis, bukan soal kamera mahal, lensa canggih, atau komposisi sempurna. Bukan berarti semua hal itu tidak penting, namun jika kamu terjun ke dunia fotografi, hal yang paling pertama ialah cerita dari momen.

Fotografi adalah tentang bagaimana kamu menangkap momen, dan mengubahnya menjadi cerita yang bisa dirasakan siapa saja yang melihatnya. Satu ekspresi, satu sorotan cahaya, satu latar yang seolah diam, semuanya bisa membisikkan ribuan kata yang tak terucap. Narasi dalam foto adalah jiwa dari gambar itu sendiri. Ia menjembatani audiens dengan emosi, suasana, dan bahkan luka yang tak tampak. Ia mengajak kita masuk ke dalam dunia si fotografer, menyaksikan, merasakan, bahkan ikut larut.

Seperti pada gambar kegiatan pasar, kita tidak hanya melihat aktivitas jual beli barang dagangan. Namun, dari foto tersebut kamu melihat sesuatu yang lebih dalam dari itu. Kamu bisa melihat bagaimana pedagang berjalan berseberangan dengan pembeli.

Aktivitas Pasar   Gray Hansen Limantoro (2025) 

Apa iya harus menggunakan kamera? Tentu saja tidak, gambar framing kapal tongkang dalam rangka Jembatan Mahakam yang ada di tepian kota Samarinda, Kalimantan Timur. Foto ini dijepret dengan handphone saja loh.. Tidak hanya memperlihatkan kapal tongkang, kerangka jembatan dan pemandangan kota Samarinda. Kamu bisa merangkai cerita indah dari gambar ini, yaitu bagaimana irama besi jembatan yang berjajar dapat membingkai kapal.

Kapal Tongkang   Gray Hansen Limantoro (2025)

Saat sore hari aku menyusuri taman Bekapai kota Balikpapan, aku melihat seorang pelari yang berebah di pedestrian. Tanpa membuang waktu aku pun mengabadikannya. Pelari ini terlihat lelah dalam menghadapi dunia, dan beristirahat bersandar pada pembatas taman. Lihatlah bagaimana tangannya terangkat ke atas. Andai kata jika aku hanya menyaksikannya tanpa mengabadikannya, mungkin momen inilah yang aku lewatkan. 

Pelari yang Beristirahat   Gray Hansen Limantoro (2025) 

Kembali ke pasar, kita bisa melihat bagaimana cahaya menyorot pintu merah membingkai orang yang menghadap ke-arah pemotor lewat. Untuk menciptakan foto ini, aku pun perlu bersabar mengambil beberapa jepretan untuk menghasilkan kondisi, yaitu motor lewat pas di depan pintu tersebut.

Pintu Motor dan Orang Gray Hansen Limantoro (2025) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline