Lihat ke Halaman Asli

Jangan Panik, Berikut Penjelasan Apabila Anak Mengalami KIPI Paska Imunisasi

Diperbarui: 1 September 2022   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Dokumentasi Pribadi. Berfoto Bersama Para Kader Posyandu Setelah Melakukan Sosialisasi

Batursari, Demak (29/8). Pada Bulan Agustus 2022 Kemenkes RI mengadakan kegiatan imunisasi BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) untuk mengejar ketertinggalan cakupan imunisasi yang disebabkan oleh COVID-19 di seluruh Pulau Jawa dan Provinsi Bali. 

Salah satu yang melaksanakan program imunisasi tersebut adalah Masyarakat Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Di Kecamatan Mranggen sendiri terdapat lebih dari 3000 anak usia 9-59 bulan yang perlu mendapatkan imunisasi BIAN yaitu berupa tambahan imunisasi campak-rubela dan mengejar ketertinggalan imunisasi kejar OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib.

Imunisasi BIAN dilaksanakan di beberapa posyandu sesuai sasaran yang telah didata oleh puskesmas wilayah Mranggen. Masih ada beberapa hambatan yang memengaruhi kegiatan imunisasi ini, salah satunya masih banyak masyarakat yang takut anak mengalami KIPI sehingga enggan untuk melakukan imunisasi.

"Ya memang masih banyak masyarakat yang menolak anaknya untuk diimunisasi, salah satunya adalah takut terjadi demam dan ngilu pada lengan," Ucap Indri, salah satu bidan wilayah tersebut.

KIPI atau Kejadian Ikutan Paska Imunisasi adalah timbulnya reaksi pada tubuh yang terjadi setelah menerima vaksin atau imunisasi. Reaksi tersebut menyebabkan sakit kepala, lemas, bahkan bisa sampai demam.

Sebagai Mahasiswa KKN Tematik Percepatan Imunisasi Dalam Rangka Mendukung Program Kejar dan BIAN 2022 di Kecamatan Mranggen memiliki kesempatan untuk melakukan sosialisasi KIPI pada posyandu, salah satu yang sudah terlaksana adalah pada Posyandu Arumdalu 24 di wilayah Kebonbatur pada tanggal 18 Agustus 2022.

Sumber Dokumentasi Pribadi saat Melakukan Sosialisasi di Posyandu Arumdalu 24

Pentingnya melakukan sosialisasi mengenai cara menghadapi KIPI kepada masyarakat sangat memengaruhi kepercayaan masyarakat pada bidan wilayah untuk dilakukannya imunisasi pada anak. Selain itu, dilakukan sosialisasi juga diharapkan dapat menghilangkan berita HOAX tentang bahaya imunisasi sehingga masyarakat tidak ragu untuk melakukan imunisasi kepada anak dan menyadari pentingnya imunisasi pada kesehatan anak.

Penulis : Gita Mahardhika (40030519650075) /Sekolah Vokasi/ Prodi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur/ Universitas Diponegoro

DPL     : Dr. Adi Nugroho., M.Si dan Dr. Ir. Martini., M.Kes




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline