Lihat ke Halaman Asli

gijenal

hearer

Puisi | Bara Mara

Diperbarui: 15 Agustus 2018   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: www.pinterest.com/pin

Merah saya darah
Matang sudah kisah
Disulut paksa dialog kemarin yang khilaf diangkat dari wajan
Gosong alhasil
Mana sudi puan menikmatinya
Mana sudi saya menghidangkannya

Biru saya sumbu
Diam membatu
Tatkala resah kata pinta puan agar saya menjauh
Lugas tuntas
Air mata yang deras
Hendak padamkan bara, hendak merajuk luluh

Tapi tungku saya lapis baja
Tulang bilang kokoh punya
Namun sayang merek Cina
Lekas rusak

Maka saya pergi cepat
Sebelum terlambat
Takut melepuhi manis bibir tempat percik api lewat
Sehingga panaslah darah
Letuplah serapah
Baralah amarah

Jakarta, 27 Juli 2016
gijenal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline