Lihat ke Halaman Asli

anton sb

biasa yang terbiasa

Remuk Redamnya Bulutangkis

Diperbarui: 9 September 2019   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

 

"Remuk redam" dua kata bersanding yang cocok mengambarkan dunia olahraga Indonesia. Belum genap hati kecewa dengan  kekalahan timnas Indoneisa diajang kualifikasi piala dunia melawan Malaysia, kabar buruk pembibitan cabang olahraga badminton yang telah banyak mengharumkan nama Indonesia pun meremuk redamkan hati suporter Indonesia. PB Djarum salah satu klub bulutangkis di Indonesia yang lebih dari 50 tahun mengabdi mencari bibit tunas pasukan garuda harus terhenti di ujung tahun ini. Padahal, jika ditengok dari perjalanannya banyak atlit pengharum nama negeri terlahir disana. Bahkan saat cabang olah raga lain sulit berprestasi  bulu tangkis selalu setia menyematkan mendali. Dilansir dari tirto.id tertulis  polemik muncul saat Yayasan Lentera Anak bersama   KPAI menilai audisi beasiswa oleh PB Djarum terdapat eksploitasi anak terselubung untuk mempromosikan industri rokok. Alasanya anak-anak yang mengikuti audisi PB Djarum memakai kaos bertulisan Djarum yang notabene Brand Image Tembakau.

Sebagai salah satu  suporter bulutangkis  yang selalu bahagia saat pasukan bulutangkis  Indonesia bertanding, terharu kala Indonesia Raya berkumandang, dan kecewa berat  terbawa emosi saat kalah, kawatir atas pemberhentian audisi bibit muda bulutangkis oleh PB Djarum. Memang di Indonesai bukan hanya PB Djarum satu-satunya klub bulutangkis di Indonesia, namun jika satu sayap patah akankah prestasi kian mudah kita raih?. Menjadi juara bukan semudah masuk pelatnas 2 bulan memanen juara, namun ada fase yang dilalui atlet mulai dari anak-anak yang memiliki bakat dilatih menjadi petarung mengharumkan nama Indonesia. Pribadi ku, tak ada yang salah dengan PB Djarum melakukan audisi bagi anak-anak. Bukan pula eksploitasi yang digadang-gadang oleh sebagain orang atau lembaga.

Bersikukuh Djarum industuri tembakau?, memang tidak bisa dipungkiri akan hal itu. Tapi, tak terlintas pun dalam berbagai berita bahwa atlet Djarum diwajibkan merokok?. Jika dikatan tulisan kaos Djarum mengandung unsur promosi tembakau, sepertinya kita harus mencermati secara mendetail, bukan hanya diluarnya saja. PB Dajarum adalah klub badminton dibawah naungan Djarum Foundation sebagai salah satu program untuk berbakti pada negeri. Bagi suporter awam yang tak paham pasal tentang aturan yang dipermasalahkan KPAI seharunya ada mediasi oleh kedua belah pihak agar salah satu pembibitan atlet bulutangkis ini tak berhenti. PBSI dan BWF sebagai induk pun sepertinya menyadari akan hal itu, bahkan salah satu pengurus PBSI Susi Susanti yang dilansir media onlin Kompas.com menyayangkan penghentian audisi tersebut, menurutnya penghentian audisi tersebut dapat merugikan pembinaan usia dini atlet bulutangkis.

Belajar dari masa lalu, berharap petaka juara tak terkubur di lubang yang sama. Seperti cabang olahraga tenis yang tertatih prestasi saat bercerai dengan Sampoerna/Wismilak, tenis meja yang mulai redup saat tengelamnya klub tenis meja Surya milik Gudang Garam. Sebagaai suporet Indonesia hanya bisa berharap dengan was-was semoga bulutangkis tak terkubur di lubang yang sama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline