Lihat ke Halaman Asli

Gapey Sandy

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Salurkan Vaksin HPV dan Hepatitis B bagi Karyawan, PT GNI Dukung Akselerasi Capaian SDGs 2030

Diperbarui: 12 Februari 2025   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan vaksinasi HPV dan hepatitis B di PT GNI. (Foto: Dok. PT GNI)

Kanker menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Posisinya di bawah stroke dan jantung. Data Pusat Observasi Kanker Global atau Globocan tahun 2022 menunjukkan, terdapat 408.661 kasus baru kanker dan menyebabkan 242.988 kematian.

Angka tersebut sekaligus mengakumulasikan, sejak 2017-2022, jumlah prevalensi kanker di Indonesia sebanyak 1.018.110 kasus.

Jumlah kasus baru kanker dan jumlah kematian akibat kanker di Indonesia 2022.(Sumber: International Agency for Research on Cancer, WHO)

Lantas, jenis kanker apa saja yang tercatat di Indonesia? Sebelum menjawabnya, mari kita prosentase kan dulu peningkatan jumlah kasusnya. Globocan, sebagai basis data daring yang disediakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan bahwa sejak 2008-2022, jumlah kasus kanker di Indonesia melonjak hingga mendekati 40 persen. Jenis kanker yang diderita antara kalangan pria dan perempuan berbeda.

Pada pria, tiga besar jenis kanker itu adalah paru, kolorektal (kanker usus besar), dan hati. Sedangkan untuk kalangan perempuan yakni kanker payudara, leher rahim (serviks), dan ovarium (indung telur).

Lonjakan kasus kanker di Indonesia 2008-2022.(Sumber: Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034, Kemenkes)

Didorong oleh peningkatan jumlah kasus kanker di tanah air, Kementerian Kesehatan Oktober lalu meluncurkan "Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034". Antara lain menampilkan data kasus baru kanker pada kalangan laki-laki dan perempuan di Indonesia per 100.000 penduduk pada 2022.

Data ini menampakkan, kanker payudara menjadi yang tertinggi jumlah kasus barunya, disusul leher rahim, paru, kolorektal, dan hati. Selain itu, data tersebut juga menunjukkan, kanker payudara menjadi penyebab kematian terbanyak, disusul leher rahim, hati, kolorektal, dan ovarium.

Angka kejadian kasus baru kanker di Indonesia, 2022.(Sumber: Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034, Kemenkes)

Sebut saja kanker leher rahim (serviks). Data Globocan 2021 menunjukkan, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia. Setahun kemudian, ada peningkatan 331 kasus sehingga jumlahnya menjadi 36.964 kasus.

Penyebab kanker serviks di Indonesia beragam. Tapi 95 persen disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV). Untuk itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun menyerukan pentingnya vaksinasi HPV.

Menurutnya, kejadian dan kematian akibat kanker serviks dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain melakukan imunisasi menggunakan vaksin HPV dan deteksi dini kanker serviks.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline