Abstrak
Cinta Tanah Air merupakan perilaku yang menandakan kepedulian yang dilandasi semangat kebangsaan dan rela berkorban demi nusa dan bangsa. Perilaku sikap cinta tanah air berarti mencintai produk pada negeri, rajin belajar bagi kemajuan bangsa dan Negara, mencintai lingkungan hidup, melaksanakan hidup bersih dan sehat, mengenal daerah tanah air tanpa fanatisme kedaerahan. Perilaku cinta tanah air tiap individu dapat tercemin melalui sikap kehidupannya sehari-hari. Di Indonesia anak-anak diwajibkan untuk menempuh pendidikan, karena melalui pendidikan peserta didik dikenalkan dan diajarkan untuk mengenal dan mencintai Negaranya Indonesia. Penerapan sikap cinta tanah air dilakukan dengan memberi materi dan juga praktik langsung untuk pembiasaan. Metode yang digunakan dalam penerapan sikap cinta tanah air yaitu dengan cara penanaman jiwa nasionalisme pada peserta didik dengan mengenalkan para pahlawan di Indonesia. Sikap cinta tanah air yang muncul dalam kegiatan sosialisasi ini meliputi jiwa nasionalime yang tinggi, rela berkorban dan dan mencintai tanah air.
Kata Kunci: Cinta Tanah Air, Rela Berkorban, Pendidikan
Abstract
Love for the Motherland is a behavior that signifies concern based on the spirit of nationalism and is willing to sacrifice for the sake of the homeland and the nation. The attitude of loving the motherland means loving the products of the country, studying hard for the progress of the nation and state, loving the environment, carrying out a clean and healthy life, knowing the homeland without regional fanaticism. The behavior of each individual's patriotism can be reflected in the attitude of their daily life. In Indonesia, children are required to pursue education, because through education students are introduced and taught to know and love their country, Indonesia. The application of an attitude of love for the motherland is carried out by providing material and also direct practice for habituation. The method used in applying the attitude of loving the motherland is by instilling a spirit of nationalism in students by introducing heroes in Indonesia. The attitude of love for the motherland that emerged in this socialization activity included a high spirit of nationalism, willingness to sacrifice and love for the motherland.
Keywords: Love of the Motherland, Willing to Sacrifice, Education
PENDAHULUAN
Runtuhnya nilai moral pada kehidupan masyarakat saat ini juga berdampak buruk pada nilai serta perilaku anak pada saat ini. Hal ini ditimbulkan dari beberapa faktor yang mempengaruhi juga, salah satu faktor yang paling kuat ialah penggunaan gadget pada anak usia sekolah dasar. Dimana mereka mudah sekali terpengaruh pada perkembangan tren serta pengenalan yang terdapat pada media umum. Sebagai akibatnya pihak orang tua wajib ekstra dalam mendidik anak di rumah. Turunnya etika serta moral ini juga membuat sekolah wajib bekerja sangat keras dalam mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada para peserta didiknya. (Wibowo, 2012) menyatakan bahwa karakter merupakan cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Guru memegang peran yang sangat strategis terutama pada membuat karakter dan berbagi potensi peserta didik, begitu pentingnya peran guru dalam keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter disekolah, maka hendaknya guru bisa menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan yang ada serta meningkatkan kompetensinya.
Pembangunan karakter serta pendidikan karakter menjadi suatu keharusan sebab pendidikan tidak hanya mengakibatkan peserta didik menjadi cerdas, juga memiliki budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya menjadi anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya juga orang lain (Atika, Wakhuyudin, & Fajriyah 2019). Pelatihan karakter yang termudah dilakukan ialah ketika anak-anak masih duduk pada bangku Sekolah Dasar. Itulah sebabnya pemerintah memprioritaskan pendidikan karakter di Sekolah Dasar. Bukan berarti di jenjang pendidikan lainnya tidak mendapat perhatian namun porsinya saja yang tidak sama.
Menurut (Mar'at, 2006) tahap adolense (remaja) dimulai saat puber dan berakhir pada
usia 12-18 tahun. Upaya pembentukan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pembentukan moral, sebab pembentukan karakter tidak hanya berkaitan dengan problem benar-salah, namun bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik pada kehidupan, sehingga anak atau peserta didik mempunyai pencerahan dan pemahaman yang tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari.
Cinta Tanah Air merupakan perilaku yang menandakan kepedulian, penghargaan, yang dilandasi semangat kebangsaan dan rela berkorban demi nusa dan bangsa. Perilaku sikap cinta tanah air berarti mencintai produk pada negeri, rajin belajar bagi kemajuan bangsa dan Negara, mencintai lingkungan hidup, melaksanakan hidup bersih dan sehat, mengenal daerah tanah air tanpa fanatisme kedaerahan. Perilaku cinta tanah air tiap individu dapat tercemin melalui sikap kehidupannya sehari-hari. Di Indonesia anak-anak diwajibkan untuk menempuh pendidikan, karena melalui pendidikan peserta didik dikenalkan dan diajarkan untuk mengenal dan mencintai Negaranya Indonesia. Cinta tanah air sama halnya cinta dengan lingkungan dimana kita tinggal.