Lihat ke Halaman Asli

Funpol

Penulis

Lelang Kepulauan Widi, Kekhawatiran terhadap Dampak Sosial dan Ekosistem

Diperbarui: 5 Desember 2022   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : cnnindonesia.com

Pelelangan hak pengembangan atas kepulauan Widi rencananya akan dilakukan pada minggu depan. Berdasarkan rencana, terdapat lebih dari 100 pulau tropis yang akan dilelang.

Banyak pihak yang merasakan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan yang akan ditimbulkan, sebab berdasarkan iklan yang ditampilkan Sotheby, salah satu perusahaan lelang asal AS menjelaskan bahwa lokasi tersebut dengan sebutan "salah satu ekosisitem atol karang paling utuh yang tersisa di Bumi."

Kepulauan Widi termasuk dari ribuan pulau yang tidak berpenghuni dan berada di zona perindungan laut di kawasan "Segitiga Karang" yang terletak di Indonesia timur.

Rencananya, Sotheby's Concierge Auctions akan dilelang pada tanggal 8-14 Desember 2022 di New York.

Penjualan pulau kepada non-Indonesia saat ini masih dilarang, oleh sebab itu pembelian akan dilakukan dengan cara menawar untuk saham PT. Leadership Island  Indonesia (PT LII)

PT LII termasuk badan usaha kategori Penanaman Modal Asing (PMA) yang memiliki lisensi hak untuk mengembangkan resort yang ramah lingkungan serta berbagai properti hunian mewah di daerah cagar alam.

Para konservasionis juga merasakan kekhawatirannya, menurut mereka pembangunan tersebut akan menimbulkan terputusnya akses komunitas lokal dan mengamcam ekosistem yang ada.

Diketahui bahwa Kepulauan Widi memiliki ekosistem hutan hujan, hutan bakau, laguna, danau, dan terumbu karang yang menjadi rumah bagi banyak kehidupan laut.

Mohammad Abdi Suhufan, koordinator nasional di Destructive Fishing Watch Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan penyidikan atas lelang yang akan dilaksanakan itu, karena menurutnya akan berdampak kepada masyarakat setempat baik secara sosial maupun ekonomi.

"Tempat penangkapan ikan bagi nelayan yang sudah digunakan secara turun-menurun akan dibatasi." Jelasnya yang dilansir Guardian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline