Lihat ke Halaman Asli

Fitri Yuliani Handoko

Mother, Communication Specialist, Traveler

Belajar dari Anak

Diperbarui: 14 Januari 2021   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto caption: Finn penasaran mau masuk tempat cuci piring, kasih aja deh Bund, biar rasa penasarannya hilang dan anak happy | dokpri

Halo Bund, selamat pagi/siang/sore/malam :)

Aku nulis ini sebagai self reminder untuk diriku sendiri juga ya.

Aku ibu dari 2 orang anak laki-laki dengan nama Kenzie (5thn) dan Finn (1,5thn). Saat ini selain menjadi ibu, aku juga sebagai salah satu pekerja di perusahaan yang bergerak dibidang printing and digital services grup Astra.

Dulu sebagai ibu muda yang baru memiliki 1 anak dan ibu pekerja, aku nggak nggeh dan ngga punya banyak pengetahuan kalau 6thn pertama anak itu merupakan masa-masa paling krusial untuk pertumbuhan anak (fisik, mental dll). Ya dulu anakku yang pertama hanya tanya ke ART dan Ibu Mertua aku, "Kenzie udah makan blum? tidurnya cukup ngga? udah pub blum?" itu yang aku tanyain, istilahnya cumen nanyain perkembangan fisiknya.

Disini aku rada menyesal sih ternyata banyak hal lain yang kita sebagai Bunda harus perhatiin ngga hanya pertumbuhan fisiknya anak.

Zaman sekitar 5thn lalu juga informasi seperti Instagram ngga se-massive sekarang dan aku jg ngga seeking information huhu.. Ya intinya aku menyesal lah saat itu..

Kenzie mulai usia 3 tahunan sudah aku sekolahin dan berharap sekolah bisa mengubah banyak si Kenzie tapi ternyata ngga loh Bund.. Kenzie waktu itu masih blum bisa ngomong jelas, masih ngga bisa ungkapkan perasaan dan apa yang dia mau, jadi tantrumnya dia luar biasa panjang.. Di kelas, Kenzie bisa dibilang jadi anak yang ya prestasinya dibawah ya. Iya gimana ngga? karena fondasi dasarnya juga kelewat sehingga untuk bisa sama dengan anak-anak biasa juga susah.

Lalu dengan adanya pandemi corona, ada sisi positif yang aku dapatkan Bund. Pas awal-awal masa pandemi, kantorku masih blum cepat beradaptasi kan dan aku punya waktu untuk cari2 informasi mengenai perkembangan anak sesuai usianya dan aku setuju dengan metode Montessori dari Maria Montessori. filosofinya tuh iya bangeet. 

Dari Wikipedia lagi: Maria Montessori adalah seorang pendidik, ilmuwan, dan dokter berkebangsaan Italia. Ia mengembangkan sebuah metode pendidikan anak-anak dengan memberi kebebasan bagi mereka untuk melakukan kegiatan dan mengatur acara harian. Kebebasannya juga ngga sebebas-bebasnya ya Bund tapi tetap ada batasannya. Bunda bisa cek video ini youtube.com.

Intinya Dokter Maria Montessori membuka diri aku bahwa setiap anak ini berbeda, setiap anak ini punya perkembangan yang berbeda, kita sebagai orang tua baiknya mengamati/menganalisa, anak ini sedang tahapan mana ya (ada namanya sensitive period), "Oh Finn lagi suka muter2in tutup botol nih dengan tangan mungilnya", "oh Kenzie lagi suka banget baca buku yang simple", nah kita sebagai orang tua mendukung si anak ini. Nanti setelah anaknya puas dengan kegiatan ini, mereka akan secara mandiri meninggalkan kegiatan itu untuk pilih ke kegiatan lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline