Lihat ke Halaman Asli

Fian N

Penikmat

16 Pemuda Nagekeo Ikuti Pelatihan Kerajinan Bambu di Kampus Bambu Turetego

Diperbarui: 9 September 2025   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para peserta pelatihan kerajinan bambu

Mbay, 9 September 2025 -- Sebanyak 16 pemuda asal Kabupaten Nagekeo resmi mengikuti Pelatihan Kerajinan Bambu yang diselenggarakan oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Nagekeo bekerja sama dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, mulai 9--14 September 2025, di Kampus Bambu Turetogo, Kabupaten Ngada.
Pelatihan ini bertujuan menyiapkan tenaga kerja terampil sekaligus melahirkan wirausaha baru di bidang pengolahan kerajinan bambu. Dengan potensi bambu yang melimpah di Nagekeo, para peserta diharapkan mampu mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

"Pelatihan ini menjadi langkah penting untuk menyiapkan generasi muda yang terampil dan berjiwa wirausaha, dengan menjadikan bambu sebagai sumber ekonomi sekaligus bagian dari pelestarian lingkungan," ujar Mursidin Pua Geno, Ketua Panitia Pelaksana, dalam sambutannya.

Acara pembukaan resmi dilaksanakan pada Selasa (9/9) di kantor Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Nagekeo. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Nagekeo, Drs. Imanuel Ndun.

Dalam sambutannya, Imanuel menegaskan bahwa pemerintah daerah sejak periode sebelumnya telah menggerakkan kegiatan penanaman bambu yang melibatkan masyarakat, termasuk kelompok perempuan. Ia juga mengajak generasi muda untuk mengubah cara pandang terhadap bambu.

"Kita harus melihat bambu sebagai tanaman bernilai ekonomi tinggi, sekaligus sarana untuk meningkatkan keterampilan dan masa depan yang lebih baik," tegasnya.

Dukungan juga datang dari Ketua Yayasan Bambu Lingkungan Lestari, Monica Tanuhandaru, yang menyampaikan sambutannya secara virtual melalui Zoom. Ia menekankan bahwa bambu memiliki nilai ganda: selain bernilai ekonomi, juga memiliki peran penting bagi ekologi.

Saat pembekalan

"Bambu adalah tanaman yang luar biasa. Ia menyimpan manfaat ekologis yang besar, sekaligus menjadi sumber ekonomi berkelanjutan. Saya mendorong 16 pemuda peserta pelatihan ini untuk terus belajar, berinovasi, dan menjadikan bambu sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik," ungkap Monica.

Dengan adanya pelatihan ini, para pemuda Nagekeo diharapkan tidak hanya memiliki keterampilan baru, tetapi juga mampu membuka peluang usaha yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Sementara itu Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Nagekeo, Petrus Aurelius Asan, SP, menjelaskan bahwa salah satu tugas Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Nagekeo adalah menyiapkan angkatan kerja agar dapat masuk ke pasar kerja. Menurutnya, pelatihan seperti kerajinan bambu ini merupakan salah satu bentuk nyata dalam mempersiapkan tenaga kerja terampil.

"Semua bisa berjalan dengan baik ketika ada sinergitas dan kolaborasi. Mengapa demikian? Karena tingkat partisipasi angkatan kerja di Nagekeo sangat tinggi," ujar Heri Asan di sela-sela kegiatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline