Lihat ke Halaman Asli

Fery Setiawan drg MSi

Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kota Kediri Jawa Timur Indonesia

BKGN: Tiga Hari yang Mengajarkan Arti Sebuah Senyum

Diperbarui: 10 Oktober 2025   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Ketiga Kegiatan BKGN FKG IIK dan RSGM BW (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tiga Hari yang Penuh Warna

Dari hari pertama hingga ketiga, suasana di RSGM Bhakta tidak pernah sepi.
Setiap hari membawa cerita baru --- dari pasien anak-anak yang awalnya takut naik kursi periksa hingga orang tua yang tak menyangka kalau karang gigi bisa memengaruhi kesehatannya secara keseluruhan.

Para mahasiswa klinik dan dokter gigi muda bekerja sama dengan penuh semangat.
Mereka bukan hanya memeriksa, tapi juga mendengarkan, menjelaskan, dan menenangkan.
Itulah esensi BKGN: menghadirkan perawatan yang tidak hanya menyentuh gigi, tapi juga hati.

Maskot Boneka FKG IIK Bhakta (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Belajar dari Pasien, Belajar dari Masyarakat

Selama tiga hari ini, kami belajar banyak.
Bahwa masyarakat sebenarnya ingin menjaga kesehatan gigi mereka --- hanya saja sering kali tidak tahu harus mulai dari mana.
Banyak yang baru tahu pentingnya menyikat gigi malam hari, ada pula yang terkejut saat dijelaskan hubungan antara gigi berlubang dan penyakit sistemik.

Momen seperti ini memperlihatkan bahwa edukasi gigi tidak bisa hanya dilakukan di kelas atau seminar.
Ia harus dibawa ke masyarakat, dengan bahasa sederhana dan suasana yang bersahabat --- seperti yang terjadi di BKGN 2025 ini.

Lebih dari Sekadar Pemeriksaan

Dalam setiap senyum pasien setelah pemeriksaan, ada rasa lega, ada rasa syukur.
Bukan semata karena gigi mereka bersih, tetapi karena ada perhatian yang tulus dari para tenaga medis dan mahasiswa.
BKGN menjadi pengingat bahwa kesehatan gigi adalah hak semua orang, bukan hanya mereka yang mampu datang ke klinik besar atau rumah sakit modern.

Tiga hari ini membuktikan bahwa ketika ilmu, empati, dan pelayanan berpadu, senyum bisa menjadi bentuk kemanusiaan paling sederhana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline