Lihat ke Halaman Asli

Felix Kim

Warga Indonesia di Moskow, Rusia

Kemampuan Menulis Jaman "Now"

Diperbarui: 26 Juni 2020   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Banyak orang mengesampingkan bagaimana cara menulis yang baik. Padahal, di era yang dengan mudah mengakses informasi, cara menulis yang baik juga bisa didapatkan dengan mudah dan dapat dipelajari.

Menulis surat bukan hal yang mudah, namun bukan hal yang tidak dapat dikuasai.

Sebenarnya bukan pertama kali, saya menerima surat dari para mahasiswa yang berisi permintaan kepada sebuah instansi pemerintah tempat dimana saya berkerja. Menulis surat kepada sebuah instansi harus memperhatikan banyak hal, misalnya saja ejaan dalam penulisan. 

Selain itu diksi (pemilihan kata) juga memiliki peranan penting. Tentu tanpa memandang jabatan seseorang dalam sebuah instansi/lembaga, seseorang harus dapat berpikir kata-kata apa yang dapat dituliskan dalam sebuah surat.

Hari ini saya sedikit merasa kesal ketika saya menerima pesan pendek dari seorang mahasiswa yang meminta bantuan untuk pembuatan surat. Pertama saya kesal dengan cara penulisan. Kedua, kesal dengan asumsi menggampangkan. Ketiga, kesal, karena sudah seyogyanya sebagai mahasiswa harus sudah memiliki kemampuan menuls yang baik.

Dalam tulisan ini, saya berpikir tidak perlu membahas lebih dalam mengenai apa isi tulisannya. Pembaca hanya cukup mengetahui emosi yang saya rasakan saat membaca teks tersebut.

Berkaca ketika saya masih duduk di bangku SMA. Ketika ditugaskan dalam organisasi Paskibra untuk menulis surat pengajuan proposal kepada perusahaan, saya ingat pusingnya bukan main.

Saat itu, tahun 1998 dimana Google belum semeriah saat ini, pencarian informasi dilakukan secara manual dengan pergi ke perpustakaan atau mencari sumber lain di toko buku bahkan ke toko loak. 

Saya mencoba mencari buku penulisan surat yang baik. Untungnya ayah saya menyimpan sebuah buku tentang bagaimana cara menulis surat yang baik. Dari buku itulah saya belajar tentang contoh-contoh surat.

Menginjak perkuliahaan, kemampuan menulis surat semakin diasah, terutama jika saya ingin menulis surat kepada dosen pengajar. Kadang sampai pusing sendiri, apakah kata-kata yang disampaikan sudah sopan, benar, atau sebaliknya. Rasa takut inilah yang menyebabkan kemampuan saya terasah.

Menginjak kerja, tuntutan untuk menulis laporan dan surat semakin tinggi dan rumit. Apalagi dalam skala pemerintahan, penulisan surat amat sangat diperhatikan. Dan beruntung sekali saya memiliki atasan yang membimbing saya dalam menulis. Sehingga kemampuan menulis saya jauh lebih baik dari ketika saya kuliah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline