Lihat ke Halaman Asli

Ferra Shirly A.

istri yang suka menulis dan minum kopi

Panic Buying Emas: Antara Rasa Takut dan Logika Finansial

Diperbarui: 11 Oktober 2025   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pexels.com

Harga emas di pasaran per 10 Oktober 2025 kini nyaris menyentuh Rp3.000.000 per gram. Sedangkan dilansir dari Kontan, harga resmi emas Antam hari ini berada di kisaran Rp2.294.000 per gram, turun Rp9.000 dari hari sebelumnya.

Artinya, terdapat selisih yang cukup signifikan, lebih dari Rp600.000 per gram antara harga pasaran dengan harga resmi Antam. Tak heran, masyarakat dibuat resah oleh kenaikan logam mulia (LM) yang melesat begitu tinggi.

Fenomena ini memicu gelombang panic buying. Banyak orang tergesa membeli emas karena takut harga akan terus naik atau stok semakin langka. Padahal, langkah terburu-buru semacam ini justru bisa berisiko jika tanpa pertimbangan yang matang. Berikut beberapa hal yang perlu dicermati:

1. Saat Harga Naik, Logika Harus Tetap Hidup 

Kenaikan harga emas selalu menarik perhatian, apalagi jika dibumbui isu kelangkaan. Namun, tidak selalu semua kenaikan mencerminkan kondisi riil permintaan. Ada kalanya harga terdorong oleh faktor psikologis pasar, ketidakpastian global, atau bahkan permainan pasokan.

Menariknya, harga emas dari merek lain seperti Lotus Archi dan UBS juga mengalami kenaikan, di atas harga resmi Antam namun masih di bawah harga jual bebas di pasaran.

Artinya, kenaikan memang wajar. Tapi ketika selisihnya terlalu jauh dari harga resmi Antam, kita perlu hati-hati dan tidak langsung ikut arus.

2. Emas Itu Penting, Tapi Bukan Jalan Pintas Untuk Kaya

Emas memang instrumen investasi yang solid. Ia tahan inflasi, mudah dicairkan, dan diakui di seluruh dunia. Namun, satu hal yang sering dilupakan: emas bukan alat untuk mencari keuntungan cepat.

Fungsi utama emas adalah menjaga nilai kekayaan dalam jangka panjang, bukan sarana spekulasi dalam hitungan minggu atau bulan. Bagi yang berharap untung besar dalam waktu singkat, risikonya justru jauh lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline