Lihat ke Halaman Asli

Liverpool Kena Senjata Makan Tuan

Diperbarui: 6 Oktober 2025   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Moises Caicedo mencetak gol pertama timnya dalam pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea vs Liverpool di Stamford Bridge di London pada 4 Oktober 2025. (AFP/GLYN KIRK via Kompas.com)

Liverpool takluk dalam pertandingan yang begitu intens di Stamford Bridge. Gol Estevao di menit akhir laga membuyarkan satu poin yang mungkin didapat The Reds. Lagi, ini menjadi sebuah peringatan, bahwa Liverpool terkena senjata makan tuan!

Late goal menjadi senjata andalan Liverpool dalam beberapa pekan awal. Namun, tim-tim lain ternyata berhasil melihat celah pertahanan The Reds, sehingga senjata itu berbalik menyerang pasukan Arne Slot sendiri. Kenapa bisa demikian?

Juara yang Heroik

Arne Slot dalam pertandingan Man City vs Liverpool musim 2024/2025 (Getty Images/Shaun Botterill)

Liverpool memutuskan mengangkat Arne Slot di musim 2024/2025 lalu. Sebuah keputusan yang awalnya cukup mengejutkan. Periode pertama Slot di Liverpool sedikit dianggap remeh. Banyak pundit dan pengamat menilai kalau pelatih asal Belanda itu, paling top, hanya bisa membawa Liverpool finish ketiga atau keempat.

Namun, Slot bertindak seperti Buzz Lightyear, "To the infinity, and beyond", "Menuju tak terbatas, dan melampauinya," Ya, bagi Liverpool yang baru berganti pelatih, tiga besar adalah batas. Namun, Slot berhasil melampauinya. Bahkan, lebih dari tiga besar, juru taktik Belanda itu menjadi kampiun Liga Primer Inggris.

Singkat cerita, setelah musim yang sukses, Liverpool aktif belanja. Sebanyak lebih dari 400 juta euro dikeluarkan klub asal Merseyside. Liverpool membawa pulang Florian Wirtz, Hugo Ekitike, Alexander Isak, dan Milos Kerkez ke Anfield. Sebuah aktivitas yang menarik, karena Liverpool sebelumnya tak pernah seroyal ini.

Liga Primer Inggris musim 2025/2026 lantas dijalani dengan manis. Bournemouth, Newcastle, Arsenal, hingga Burnley menjadi korban dari senjata pemusnah Liverpool, "Late goal". Liverpool praktis punya panggilan baru, yakni "Si Jago Late Game".

Media tahu kalau kisah late goal Liverpool adalah kisah yang menjual. The Reds yang musim lalu juara seperti seorang raja, atau pahlawan yang kalah di awal, namun akhirnya membalikkan keadaan di akhir. The Reds cukup pantas menyandang label "Juara yang Heroik."

Kisah Kelam di Balik Late Goal

Cara menang Liverpool yang harus menunggu sampai detik akhir laga, memang terkesan heroik. Laga demi laga yang dilahap The Reds lewat kemenangan telat, seolah membuktikan, kalau semangat juang anak asuh Arne Slot begitu tinggi. Namun di balik itu, ada kisah kelam yang terselip.

Dari sudut pandang lain, kemenangan late goal Liverpool bukanlah hal positif, melainkan hal negatif. Seringnya Liverpool menunggu sampai menit akhir mengindikasikan kalau Liverpool telat panas, sampai-sampai harus menunggu menit terakhir demi gol kemenangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline