Lihat ke Halaman Asli

Fatia Salma

Penulis lepas

Menciptakan dan Memelihara Kualitas Keturunan dengan 'Ngaji'

Diperbarui: 27 Februari 2024   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu tujuan utama ‘ngaji’ adalah memelihara kualitas keturunan kita. Mengajarkan putra putri kita kelak sebagaimana yg dilakukan bapak ibu, juga kakek nenek kita terhadap bapak ibu kita, begitu seterusnya. Jangan sampai kemalasan kita menghentikan perjuangan mereka memelihara dzurriyah yg sholihin wa sholihaat. mempeng o.

Ilmu merupakan aset penting bagi manusia. Ilmu mampu mengantarkan kita kepada jalan yang benar, dan menyelamatkan dari kesesatan. Menerangi perjalanan hidup kita di dunia, maupun di akhirat. Tidak akan sempurna iman dan amal seseorang jika tidak menjadikan ilmu sebagai sebuah keutamaan.

Menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat Islam. Entah itu anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua. Tak jarang, Allah menegaskan di dalam al-Qur'an akan keutamaan menyelam ilmu se-dalam mungkin. Ilmu Allah luas, dan tidak terbatas. Dengan ilmu, manusia akan mampu menyelam ilmu al-Qur’an yang begitu luas. Maha Besar Allah atas keluasan ilmu-Nya.

Mengenai keutamaan ilmu, dalam kitab Adabul ‘Alim wa Muta’allim, terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal, berbunyi:

تَعَلَّمُوْا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ حَسَنَةٌ وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيْحٌ وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ وَبَذْلُهُ قُرْبَةٌ وَتَعْلِيْمَهُ لِمَنْ لَا يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ 

“Belajarlah ilmu, sesungguhnya mempelajari ilmu adalah suatu kebaikan, mencari ilmu adalah ibadah, mengingatnya adalah tasbih, membahas suatu ilmu adalah jihad, bersungguh-sungguh terhadap ilmu adalah pengorbanan, mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak memiliki pengatahuan adalah sedekah”

 

Ngaji, Istilah Pesantren dalam Menuntut Ilmu Agama

Dalam dunia pesantren, tak asing terdengar istilah ‘ngaji’ di telinga para santri. Makna ngaji tidak hanya tentang mengaji bacaan al-Qur'an. Namun mempelajari ilmu-ilmu al-Qur'an melalui ijma' ulama dalam kitab-kitab salafus salih, atau biasa disebut dengan kitab kuning, dengan berbagai fan ilmu. Ada ilmu fiqih, akidah, akhlak, tauhid, tasawuf, balaghah, faraid, tafsir, dan beberapa fan lainnya. Jika dalam al-Qur’an masih global dan tercampur-baur pembahasannya, maka melalui kitab kuning-lah, kita dengan mudah mempelajari ilmu al-Qur’an.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline