Kupacu lari moga tak bersua
Kupaku pintu agar tak dibuka
Kugali lubang bersembunyi
dalamnya delapan kaki
Kau seperti bayang diri
Kau ikuti kemana kupergi
Untuk kutolak tak ada daya diri
Mengapa kau ikuti aku ?
Masih diperut ibuku tlah kau bayangi
Kau melepas jodoh dalam genggaman jari
Pertemuan, kehilangan, kepulangan silih berganti kutangisi
Kureka kembali jejak kaki
Nyatanya banyak rintang yang kau singkiri
Tak semua kelam malah berpelangi
Syukur memilikimu limbung bila tanpamu
Kau berkuasa penuh pada diri
Berterima kasih aku tlah dilindungi
Aku menyerahkan diriku padamu
Padamu yang bernama TAKDIR
TAKDIR dari Sang Ilahi
Sungepnoh, 23 Agustus 2019