Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

T a k d i r

23 Agustus 2019   21:40 Diperbarui: 23 Agustus 2019   21:53 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupacu lari moga tak bersua

Kupaku pintu agar tak dibuka

Kugali lubang bersembunyi
dalamnya delapan kaki

Kau seperti bayang diri
Kau ikuti kemana kupergi
Untuk kutolak tak ada daya diri

Mengapa kau ikuti aku ?
Masih diperut ibuku tlah kau bayangi
Kau melepas jodoh dalam genggaman jari
Pertemuan, kehilangan, kepulangan silih berganti kutangisi

Kureka kembali jejak kaki
Nyatanya banyak rintang yang kau singkiri
Tak semua kelam malah berpelangi
Syukur memilikimu limbung bila tanpamu

Kau berkuasa penuh pada diri
Berterima kasih aku tlah dilindungi
Aku menyerahkan diriku padamu
Padamu yang bernama  TAKDIR
TAKDIR dari Sang Ilahi

Sungepnoh, 23 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun