Ini mungkin (luar) biasa guys. Bagaimana tidak, di tengah ancaman tertular wabah pandemi Covid-19, mereka-petugas Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk- masih rela memikirkan dan tidak hanya memikirkan tapi beraksi untuk membantu kalangan termarjinalkan akibat dampak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari sebulan ini.
Mereka-petugas puskesmas yang sebagian adalah dokter dan perawat muda milenial- bukan hanya terancam tertular Covid-19, tetapi bahkan terancam meninggal dan tidak bisa dikuburkan, karena "ditolak jenazahnya" oleh masyarakatnya (padahal siapa yang merawat warga yang sakit...duh ngenesnya tuh disini). Benar-benar rawan posisi mereka.
Niat yang sudah membulat, nurani kemanusiaan mereka tergerak. Aksi KEBULI alias Kebon Jeruk Peduli mereka gelindingkan pada tanggal 17 April 2020. Alhamdulilah.
Meski di tengah kerawanan (tertular wabah dan tertolak jenazah jika meninggal karena Covid-19), jiwa kedermawanan saudara-saudara tidak bisa ditawan.
Jangan lihat amplopnya, tapi lihat isi (hati)nya yang memberikan. Tidak besar memang yang berhasil dikumpulkan, namun setidaknya biar sedikit yang penting ikhlas dan bermanfaat bagi para pedagang asongan jalanan, para juru parkir, para petugas kebersihan jalanan, para pengumbul barang bekas dan para kaum pinggiran lainnya yang mungkin belum terkonfirmasi oleh bapak ibu disana. Hal itu sudah sangat berarti dan dicatat malaikat tentunya buat modal ke Paris nantinya (koq ke Paris sih, ke Swarga Faradise maksudnya).
Inilah mestinya virus yang harus ditularkan dan diviralkan, guys, bukan si Covid-19 itu. Angkat kaki eh angkat topi dengan jempol tangan like untuk aksi KEBULI-nya. Dinanti aksi-aksi fenomenal lainnya dari kalian. Oh ya ini cuplikannya, bukan buat ke-RIA-an, sekadar asal ada di catatan sejarah digital. Hatur nuhun.
Di tengah PSBB Kota Tangerang