Lihat ke Halaman Asli

Faqih Ma arif

TERVERIFIKASI

Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Bapak Duta Besar BUKBER Akbar di Wisma KBRI

Diperbarui: 16 Mei 2019   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramah tamah menjelang berbuka puasa (dari kiri ke kanan: Bapak Heru, Bapak Irfan, Bapak Duta Besar, Ustadz Taufik, dan Bapak Kuat). (Firman/BUCT) 

Beijing-12/05/2019. Bapak yang mulia duta besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia, yang dikenal dengan bapak Milenial Djauhari Oratmangun mengadakan buka bersama Akbar di Wisma KBRI-Beijing. Setidaknya ada sekitar 200 peserta yang hadir, termasuk mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang ada di Beijing.
Acara yang dimulai sekitar pukul 18:30 CST ini buka dengan ceramah yang disampaikan oleh bapak Ustadz Taufik Setyaudin Mahmud, M.A, kelahiran Portugal-Indonesia, yang merupakan Da'i Ambassador Dompet Dhuafa-Indonesia.

Baca Juga : Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia Siap Kawal Ramadhan Selama 30 Hari

Sajian khas masakan Nusantara menghiasai Indahnya Buka puasa bersama Ramadhan sore itu, berbagai menu disediakan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang berada di Beijing.

Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan intisari surat At-Tin ayat [95]: 4-5:

"Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya."

Manusia adalah makhluk paling sempurna dimata Allah. Allah memberikan kepada kita ilmu dan kebebasan, agar kita dapat mengontrol diri kita sebagai khalifah di muka bumi. Ada dua point penting terkait kebebasan dan ilmu yang kemudian akan berevolusi menjadi semangat dan ambisi.

Jamaah Shalat Maghrib. (Firman/BUCT)

Baca Juga : Fenomena Garis Lucu vs Garis Keras (bagian 1)

"Semangat akan bernilai positif jika dilandasi Iman dan taqwa kepada Allah, sementara Ambisi akan bernilai negatif karena cenderung menghalalkan segala daya dan upaya dengan cara apapun, termasuk dengan cara yang kurang terpuji". Imbuhnya.

Baca Juga : Fenomena Garis Lucu Vs Garis Keras (bagian 2-habis)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline