Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Program Makan Bergizi Gratis ala Prabowo: Estimasi Biaya, Sumber Dana, dan Kritik

Diperbarui: 18 September 2025   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi makan bergizi gratis (Sumber gambar: Meta AI)

Program MBG berpotensi besar meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Namun, tanpa manajemen anggaran yang baik dan keberlanjutan fiskal, program ini bisa menimbulkan tekanan berat pada APBN

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sejak Januari 2025 menjadi salah satu kebijakan sosial terbesar dalam sejarah Indonesia. 

Artikel ini menganalisis estimasi biaya harian dan tahunan MBG, sumber dana, serta kelebihan dan risiko implementasi program tersebut. Kajian ini menggunakan data resmi pemerintah, pemberitaan media, serta publikasi akademik.

Pendahuluan

Kebijakan MBG muncul dari komitmen negara untuk mengatasi masalah gizi anak, stunting, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 

Namun, dengan anggaran triliunan rupiah, program ini menimbulkan perdebatan: dari potensi manfaat jangka panjang hingga risiko beban fiskal negara.

Metodologi

Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan mengompilasi data sekunder dari sumber pemerintah, media daring, dan laporan penelitian. 

Estimasi biaya harian dihitung dari alokasi tahunan dibagi 365 hari.

Kajian Teoritik

Menurut teori human capital (Becker, 1993), investasi dalam gizi merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline