Program MBG berpotensi besar meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Namun, tanpa manajemen anggaran yang baik dan keberlanjutan fiskal, program ini bisa menimbulkan tekanan berat pada APBN
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sejak Januari 2025 menjadi salah satu kebijakan sosial terbesar dalam sejarah Indonesia.
Artikel ini menganalisis estimasi biaya harian dan tahunan MBG, sumber dana, serta kelebihan dan risiko implementasi program tersebut. Kajian ini menggunakan data resmi pemerintah, pemberitaan media, serta publikasi akademik.
Pendahuluan
Kebijakan MBG muncul dari komitmen negara untuk mengatasi masalah gizi anak, stunting, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Namun, dengan anggaran triliunan rupiah, program ini menimbulkan perdebatan: dari potensi manfaat jangka panjang hingga risiko beban fiskal negara.
Metodologi
Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan mengompilasi data sekunder dari sumber pemerintah, media daring, dan laporan penelitian.
Estimasi biaya harian dihitung dari alokasi tahunan dibagi 365 hari.
Kajian Teoritik
Menurut teori human capital (Becker, 1993), investasi dalam gizi merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.