Ketahanan nasional paling efektif adalah yang tumbuh dari bawah, bukan hanya dipaksakan dari atas
Ketahanan nasional tidak semata-mata ditentukan oleh kekuatan militer atau ekonomi, melainkan oleh kekuatan jiwa kolektif rakyatnya.
Ketika bangsa menghadapi krisis, perang, tekanan internasional, atau bahkan infiltrasi ideologi, faktor penentu keberlangsungan negara bukan hanya pemerintah---melainkan solidaritas dan loyalitas rakyat terhadap negara.
Tulisan ini menelaah model-model ketahanan dan kekuatan solidaritas rakyat di beberapa negara Timur dan Asia Tenggara: Palestina, Cina, Rusia, Iran, Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Arab Saudi.
Saya akan mengurai:
1.Model Ketahanan yang dominan (ideologis, militer, ekonomi, sosial, agama)
2.Kualitas Solidaritas Rakyat (organik vs rekayasa negara)
3.Ancaman dan tantangan kontemporer masing-masing negara
4.Relevansi bagi Indonesia: di mana posisi kita dalam spektrum daya tahan bangsa?
1. Palestina -- Ketahanan Rakyat Penuh Luka
Palestina adalah simbol perlawanan tanpa negara. Ketahanan mereka tidak dibentuk oleh institusi formal, melainkan oleh rasa memiliki tanah air yang dikhianati.