Lihat ke Halaman Asli

Jamalludin Rahmat

TERVERIFIKASI

HA HU HUM

Membunuh Analisa

Diperbarui: 29 Januari 2020   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by Pixabay.com

Logika itu langka_kutipan dari film_

Mengapa bayi yang lahir  dulu kepala dari kaki?_anymous_

Pembuka Kata

Kesimpulan, jawaban atau keputusan yang dibuat seseorang biasanya hasil dari akal, pengalaman dari apa yang dilihat dan dialami, emosi bisa berbentuk dendam, amarah, sedih dan kecewa. Yang terjadi kemudian kesalahpahaman, penyesalan dan berat sebelah terjadi. Lalu bagaimana cara  mengurangi kesalahan berpikir sehingga kesimpulan, jawaban, atau keputusan yang dibuat sedapat mungkin pasti benar.

Jalan Pikiran Manusia

Berpikir dapat dimengerti dengan membuat kesimpulan, memberikan jawaban, mengambil keputusan terhadap suatu peristiwa yang terjadi. Contoh, ketika Roy memakai baju berwarna pink dan kita langsung menyimpulkan bahwa "Roy memakai baju berwarna pink."

Juga berpikir dapat berarti menggabungkan antara satu ide dengan ide yang lainnya sehinga menghasilkan kesimpulan, jawaban, atau keputusan. Kesimpulan yang dibuat "Roy memakai baju berwarna pink" merupakan gabungan ide dari Roy digabung baju digabung lagi warna pink jadilah gabungan "Roy memakai baju warna pink."  

Setiap orang memiliki jalan pikiran yang terdiri dari kesimpulan, alasan dan hubungan (yang merupakan gabungan dari kesimpulan dan alasan) kala melihat atau mengalami suatu peristiwa tapi membunuh analisa.

Contoh di sebuah kelas yang terdiri 20-an orang murid ada yang bernama Sinta, Roy, Simon, Taryo, dan Tarni. Di suatu hari Sinta berbelanja membeli cabe di Pasar Sore dan bertemu Roy yang juga berbelanja. Kala berbelanja Sinta dan Roy berjalan beriringan (kan teman satu kelas) dan peristiwa ini dilihat oleh Simon yang kebetulan juga menemani Ibu berbelanja.

Sebab melihat peristiwa itu maka Simon membuat kesimpulan bahwa Sinta dan Roy pacaran. Alasan karena berjalan berdua beriringan di Pasar Sore. Hubungannnya Roy dan Sinta berpacaran karena berjalan beriringan di Pasar Sore. Oleh Simon peristiwa itu disampaikan ke Taryo dan Tarni kemudian terjadilah gosip di sekolah.

Kita jarang menggunakan bahkan membunuh analisa sebagai alat uji dalam jalan pikiran yang terus berjalan. Jikalah dilakukan analisa sebagai uji jalan pikiran maka ia akan menguraikan dengan pertanyaan-pertanyaan, apakah kesimpulan itu benar?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline