Lihat ke Halaman Asli

Faizal Chandra

Guru Matematika

Editor Waktu (Bagian 3)

Diperbarui: 20 Maret 2018   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari cdn2.tstatic.net

"Gawat.. kalau begitu ini benar-benar gawat. Kali ini kisah yang ku tulis benar-benar sangat jelas ke detilnya, lihat latar waktu dalam cerita ini.." Sandy membuka lembaran cerpen tersebut. "ini.."

"Hari ini, tanggal ini dan tahun ini! dan lihat latar suasana dalam cerita tersebut,"

'pagi hujan lebat mengguyur kota malang dan sekitarnya, sebuah anomali, karena sekarang bukanlah musim hujan.' Wijaya secara reflek berdiri dan hendak ke luar dari pintu rumah.

"Wi..kau mau ke mana?"

"Aku harus menyelamatkan mahasiswi dan para penumpang tersebut, kau benar, aku dianugerahi kemampuan Precognitif bukan tanpa alasan, jika aku tahu hal buruk apa yang akan terjadi aku tak bisa mendiamkannya saja, aku harus merubahnya. Masa lalu yang tak bisa diubah, tapi masa depan masih bisa kita rubah, aku percaya takdir bisa dirubah jika takdir itu benar-benar ada!" Wijaya bersi keras.

"Tapi bagaimana?"

"Entahlah, tapi aku setidaknya aku harus memberi peringatan pada mereka! gadis ini membutuhkanku!"

"Tunggu!" Sandy menghentikan Wijaya yang hendak ke luar menembus hujan lebat di pagi hari tersebut.

"Apa?!"

"Aku akan mengantarmu ke stasiun." Sandy mengambil sepeda motornya karena tahu hari itu Wijaya tidak membawa kendaraan pribadinya.

Sekejap kemudian mereka berdua ngebut menembus hantaman-hantaman kecil dari tetesan air hujan yang lebat tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline