Musim 2015/2016 merupakan mimpi indah bagi Leicester City, tatkala tanpa diduga mereka mampu mengakhiri musim dengan menambah satu trofi bergengsi di ranah Inggris.
Dengan bermodalkan pemain yang biasa aja, namun Claudio Ranieri yang jadi pelatih saat itu, menyulap tim kuda hitam menjadi pemenang. Sontak pujian berdatangan dari banyak kalangan. Bukan hanya soal prestasinya saja, melainkan juga karena materi pemain Leicester saat itu dihuni pemain non bintang.
Jamie Vardy, yang menjadi sosok tak tergantikan di lini depan bermain sangat gemilang. Selain dirinya, nama-nama seperti N'Golo Kante, Riyad Mahrez, Kasper Schmeichel, Wes Morgan dan Danny Drinkwater juga patut diacungi jempol.
Namun, mimpi indah tersebut tak berlangsung lama. Setelah menjuarai EPL, jantung di lini tengah, Kante dibajak Chelsea. Setelahnya, Giliran Mahrez yang menyebrang ke tim kaya Manchester City.
Kehilangan duo andalan begitu menyulitkan. Usia Vardy yang menua ditambah penggantinya yang tak sepadan memaksa mereka menelan pil pahit, untuk kembali ke setelan pabrik, menjadi tim medioker yang berkutat di papan tengah.
Kesialan The Foxes tak cukup sampai disitu. Leicester benar-benar kembali ke titik terendah setelah dinyatakan terdegradasi pada musim 2022/2023. Kondisi ini jelas membuat fans tak percaya, sebab 7 musim sebelumnya mereka berpesta kala kapten Vardy, mengangkat piala EPL dengan gembira.
Bukan hanya degradasi, pemain andalanpun mulai menyebrang untuk mencari klub lain agar tetap tampil di panggung tertinggi sepakbola Liga Inggris.
James Maddison memilih bergabung ke London Utara, markas Tottenham Hotspurs. Tielemans, lebih memilih ke Aston Villa, sedangkan winger Harvey Barnes menerima pinangan Newcastle United.
Tapi, degradasi tak membuat sang kapten Jamie Vardy pergi. Loyalitasnya patut diacungi jempol. Sebab, The Foxes lah yang menerima sang striker saat masih harus berada di kompetisi bawah. Sebagai balas budi, eks striker timnas Inggris inipun berjanji bakal mengembalikan Leicester kembali ke EPL.
Dan ternyata benar. Hanya semusim mereka di kasta kedua Liga Inggris, fans Leicester kembali bersuka cita kala mengetahui timnya berhasil menjuarai Championship, dan otomatis promosi ke EPL.