Lihat ke Halaman Asli

Human Right Sources

Observer Human Resources Individual.

Mengenal Aktivis Sosok Haris Azhar, Tumbuh dari Keluarga Pedagang dan Lingkungan Konservatif

Diperbarui: 14 Oktober 2021   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Photo | Dokpri YLBHI | Konten #langitdiponegoro.

JAKARTA - Mengenal perjalanan kisah seorang Haris Azhar, dia adalah seorang aktivis dan pegiat Hak Asasi Manusia HAM. Lulusan Kuliah ilmu hukum Tri Sakti. Pada tahun 1999.

Mungkin tak begitu diketahui banyak orang ataupun masyarakat luas dalam kisah perjalanan dan perjuangan seorang Haris Azhar. Dan Ia juga pernah mendirikan LOKATARU sekaligus sebagai direktur eksekutif pada masa itu di jakarta.

Nah, di sela sela waktu luang Haris Azhar di wawancarai oleh SIMPUL YLBHI jakarta. Jihan. HA juga menceritakan kisah dan perjalanannya ketika dirinya terjun di dunia aktivis pegiat Hak Asasi Manusia HAM.

Pada waktu itu, setelah lulus dari fakultas hukum Tri Sakti pada tahun 1999. Haris Azhar menitikan karirnya di kontras sampai tahun 2016, setelah HS melanjutkan nya dan memutuskan untuk mendirikan LOKATARU dan Hak Asasi.id

Padahal, Haris Azhar tumbuh dan lahir dari keluarga pedagang dan hidup di lingkungan yang konservatif, bagaimana Hariz Azhar bisa terjun di dunia aktivisme HAM. tanya Jihan ke Hariz.

Jawab Haris; mengakui kesalahan yang menurut didrinya terstruktur. Saat kuliah di fakultas hukum pada waktu itu bukanlah jurusan yg ia ambil sebagai prioritas minat yang ditempuh. Melainkan jurusan hubungan internasional.

Jihan menyebut; apa makna dari aktivis Hak Asasi Manusia dari HAM itu sendiri, tanya jihan ke Haris. Aktivis itu memiliki jiwa kepedulian dan kesadaran diri yg memiliki konsep, muncul dari sebuah kegiatan dan tindakan berulang ulang.

Lalu, bagaiamana cara menyiasati jenjang karir semasa waku lulus kuliah sampai saat ini. Tanya Jihan, diketahui jenjang karir Haris Azhar ia lebih memilih dari sebuah lembaga yang notabene Non-Profit..gimana bang haris menyiasati antara bertahan hidup dengan terus melakukan Advokasi. Tanya Jihan ke haris.

Haris menjawab pertanyaan Jihan; waduh macem-macem deh, saya pernah berjualan daster, berjualan kambing dan Nulis. Ia berjualan kambing bahkan batu permata sudah sejak masih kulih. Ungkap Haris, saat diwawancari tim YLBHI dikonten youtube nya. Jakarta. (N/I)

Kamis, 14/okt/21




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline